Dibayangi pandemi Covid-19, PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) masih bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja di tahun lalu.
Hingga kuartal III-2021, SIPD membukukan peningkatan penjualan 33% menjadi Rp 4,08 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 senilai Rp 3,08 triliun.
Manajemen SIPD menyatakan, pertumbuhan penjualan tersebut di antaranya didukung oleh sektor feedmil dan sektor food yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan sebesar 31% dan 15%.
"Diharapkan di akhir tahun 2021 penjualan bersih perseroan akan tumbuh sekitar 27%," sebut manajemen SIPD dalam keterangan tertulis, Kamis (6/1).
Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi SIPD, khusunya memasuki kuartal IV-2021. Di periode tersebut, industri perunggasan di Indonesia menunjukkan kenaikan harga DOC Broiler dan live bird.
Pada saat yang sama, terdapat gejolak fluktuasi harga bahan baku jagung dan bungkil kacang kedelai (SBM) di kisaran 15%-20%. Ditambah masih ada instruksi program pemusnahan (culling program) dari Direktorat Jenderal Peternakan, yang turut berimbas pada kenaikan beban biaya produksi perusahaan.
Namun demikian, SIPD menyebut tetap mampu melewati kondisi tersebut yang juga didukung oleh sejumlah strategi. Di sektor hulu, SIPD melakukan penerapan performance to solution, memperluas penerapan sistem smart farm untuk meningkatkan produktivitas dalam manejemen budaya ayam, serta menerapkan halal block chain di rumah potong ayam.
Sedangkan pada sektor hilir, SIPD berupaya melakukan berbagai inovasi produk untuk memberikan nilai tambah dan mendongkrak gairah konsumen.
"Selama tahun 2021, perseroan telah berinovasi dengan meluncurkan inovasi produk bernilai tambah, yaitu produk ayam nanas pertama di Indonesia dan produk pakan burung premium pertama di Indonesia menggunakan formula khusus yang dilengkapi dengan protein serangga," tulis manajemen SIPD.
sumber : kontan
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar