google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo OJK SEBUT DPK PERBANKAN TUMBUH 12,21% PADA 2021. Langsung ke konten utama

OJK SEBUT DPK PERBANKAN TUMBUH 12,21% PADA 2021.


Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 12,21 persen year on year pada Desember 2021 atau dari Rp6.665 triliun menjadi Rp7.479 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan DPK, kredit perbankan pada 2021 juga tumbuh mencapai 5,24 persen year on year.

"Ini merupakan dampak kebijakan akomodatif dari fiskal maupun moneter sehingga memberikan ruang bagi perbankan untuk bisa mempunyai likuiditas yang cukup untuk meningkatkan perkreditan ke depan," kata Wimboh dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Adapun permodalan perbankan juga masih tinggi yang tampak dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) rata-rata perbankan sebesar 25,67 persen di Desember 2021.

"Ini cukup kuat untuk mengantisipasi cover resiko default dari debitur. Dan CAR ini sudah sustain terjaga di atas 20 persen sejak sebelum pandemi," ucapnya.

Likuiditas perbankan yang masih longgar juga tampak dari indikator alat likuid terhadap Non Core Deposit (AL/NDC) dan AL/DPK yang masing-masing berada pada level 36,36 persen dan 164,29 persen, atau berada di atas threshold minimal sebesar 10 persen dan 50 persen.

Wimboh mengatakan akan terus menjaga risiko kredit perbankan agar tidak meningkat akibat potensi kenaikan kasus COVID-19 pada 2022.

Adapun risiko kredit perbankan pada 2021 dapat dijaga yang tampak dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) pada Desember 2021 menjadi 3 persen dari 3,19 persen di bulan sebelumnya.

"NPL seluruh sektor utama mengalami penurunan dimana penurunan terbesar terjadi di sektor pertambangan, dari 5,04 persen menjadi 4,42 persen," kata Wimboh. (end/ant)


sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d