google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Sylvia Bloom, Hidup Sederhana hingga Diam-diam Sumbangkan Rp 87 M Langsung ke konten utama

Kisah Sylvia Bloom, Hidup Sederhana hingga Diam-diam Sumbangkan Rp 87 M


Jane mengatakan Sylvia mengizinkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada kerabat dan temannya. Tetapi sebagian besar kekayaannya akan diberikan untuk mendanai beasiswa bagi yang membutuhkan.

Sylvia Bloom merupakan anak dari keluarga imigran Eropa Timur, dan dibesarkan penuh tekanan di Brooklyn. Dia menyelesaikan pendidikannya terakhir di Hunter College. Hingga pada 1947 dia bergabung dengan firma hukum di Wall Street, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton. Dia bekerja di sana sebagai karyawan paling pertama, dan bertahan selama 67 tahun

Sylvia menikah dengan Raymond Margolies yang meninggal pada 2002, selama hidup bersama pasangan itu tinggal di apartemen sewa. Lelaki itu hanya seorang petugas pemadam kebakaran yang pensiun jadi guru dan memiliki kerja sampingan sebagai apoteker.

Hidupnya pun cenderung sederhana, untuk berpergian saja misalnya Sylvia selalu menggunakan kereta bawah tanah untuk bekerja, padahal jutaan dolar tabungannya bisa buat beli mobil.

Jane mengatakan setelah US$ 6,24 juta sudah masuk ke lembaga amal, masih ada US$ 2 juta atau berkisar Rp 28 miliar warisan Sylvia yang akan kembali diberikan untuk beramal. Uang tambahan itu akan diberikan ke Hunter College dan lembaga dana beasiswa lainnya.

Dengan kisah hidupnya ini, Sylvia telah bergabung dengan barisan miliuner yang sederhana dan murah hati, yang sebelumnya telah meninggal dengan meninggalkan kekayaan jauh lebih besar daripada gaya hidup mereka sebelumnya.

Mulai dari Leonard Gigowski, pemilik toko dari New Berlin yang meninggal pada 2015, meninggalkan kekayaan rahasianya sebesar US$ 13 juta atau sekitar Rp 128 miliar untuk mendanai beasiswa.

Hingga Grace Groner, yang tinggal di sebuah rumah dengan satu kamar tidur di Lake Forest, Illinois, dan mewasiatkan tanah miliknya yang bernilai US$ 7 juta alias Rp 98 miliar yang diberikan untuk almamaternya ketika ia meninggal pada tahun 2010 di usia 100 tahun.

Jane mengatakan Sylvia mengizinkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada kerabat dan temannya. Tetapi sebagian besar kekayaannya akan diberikan untuk mendanai beasiswa bagi yang membutuhkan.

Sylvia Bloom merupakan anak dari keluarga imigran Eropa Timur, dan dibesarkan penuh tekanan di Brooklyn. Dia menyelesaikan pendidikannya terakhir di Hunter College. Hingga pada 1947 dia bergabung dengan firma hukum di Wall Street, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton. Dia bekerja di sana sebagai karyawan paling pertama, dan bertahan selama 67 tahun.

Sylvia menikah dengan Raymond Margolies yang meninggal pada 2002, selama hidup bersama pasangan itu tinggal di apartemen sewa. Lelaki itu hanya seorang petugas pemadam kebakaran yang pensiun jadi guru dan memiliki kerja sampingan sebagai apoteker.

Hidupnya pun cenderung sederhana, untuk berpergian saja misalnya Sylvia selalu menggunakan kereta bawah tanah untuk bekerja, padahal jutaan dolar tabungannya bisa buat beli mobil.

Jane mengatakan setelah US$ 6,24 juta sudah masuk ke lembaga amal, masih ada US$ 2 juta atau berkisar Rp 28 miliar warisan Sylvia yang akan kembali diberikan untuk beramal. Uang tambahan itu akan diberikan ke Hunter College dan lembaga dana beasiswa lainnya.

Dengan kisah hidupnya ini, Sylvia telah bergabung dengan barisan miliuner yang sederhana dan murah hati, yang sebelumnya telah meninggal dengan meninggalkan kekayaan jauh lebih besar daripada gaya hidup mereka sebelumnya.

Mulai dari Leonard Gigowski, pemilik toko dari New Berlin yang meninggal pada 2015, meninggalkan kekayaan rahasianya sebesar US$ 13 juta atau sekitar Rp 128 miliar untuk mendanai beasiswa.

Hingga Grace Groner, yang tinggal di sebuah rumah dengan satu kamar tidur di Lake Forest, Illinois, dan mewasiatkan tanah miliknya yang bernilai US$ 7 juta alias Rp 98 miliar yang diberikan untuk almamaternya ketika ia meninggal pada tahun 2010 di usia 100 tahun.


sumber : detik.com

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida