google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Gencar Diversifikasi, Ini Strategi Hilirisasi Indika Energy (INDY) Langsung ke konten utama

Gencar Diversifikasi, Ini Strategi Hilirisasi Indika Energy (INDY)


PT Indika Energy Tbk (INDY) gencar melakukan diversifikasi dalam ikhtiar memperbesar porsi pendapatan dari sektor non-batubara. INDY pun semakin serius menjajaki sektor energi terbarukan dan ekosistem kendaraan listrik alias electric vehicle (EV).

INDY telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. (Foxconn), dan Gogoro Inc. (Gogoro) pada Jumat (21/1) lalu.

Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan berbagai industri pendukungnya. Nantinya, kolaborasi ini akan dilakukan dengan skema Build, Operate & Localize (BOL) di Indonesia.

Head of Corporate Communications INDY Ricky Fernando membeberkan bahwa skema BOL akan dilakukan melalui tiga tahap. Yakni membangun, mengoperasikan dan melokalisasikan, dengan tujuan meningkatkan kapasitas industri Indonesia di bidang industri baterai listrik, industri kendaraan listrik dan industri pendukungnya.

Lebih lanjut, Ricky mengungkapkan, kerja sama ini meliputi penjajakan investasi yang luas untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mulai dari pembuatan baterai listrik termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai. Hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat dan roda dua.

Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange atau swap station, baterai daur ulang, serta penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.

Namun, dia belum membuka secara rinci mengenai besaran dan skema investasi dalam proyek ini. Sebagai gambaran, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan total investasi dalam keseluruhan proyek ini bisa mencapai US$ 8 miliar.

"Kerja sama ini selaras dengan upaya Indika Energy melakukan diversifikasi bisnis termasuk di industri kendaraan dan baterai listrik," kata Ricky saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/1).

Sebagai bentuk keseriusan dari langkah diversifikasi bisnis ini, pada awal tahun 2021 lalu Indika Energy telah mendirikan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI). Tujuannya mengakselerasi pasar motor listrik dan ekosistemnya.

Rencana bisnis INDY yang menggaet IBC, Foxconn dan Gogoro dalam ekosistem EV ini sempat mendongkrak pergerakan saham INDY, yang melesat 24,92% ke level Rp 1.980 per saham pada perdagangan Senin (24/1).

Sayangnya, tren tersebut tak bertahan lama. Saham INDY terkoreksi 4,8% pada perdagangan Selasa (25/1), dan ditutup di level Rp 1.885 per saham. Meski ditutup melemah, secara Year to Date (YTD), saham INDY masih berada di zona hijau setelah menguat 22,01%.

Saat ini, sektor batubara memang masih menjadi tumpuan pendapatan INDY yang menopang lebih dari 80%. Sedangkan sisanya berasal dari sektor non-batubara. INDY menargetkan kenaikan pendapatan dari sektor non-batubara hingga 50% pada tahun 2025.

"Kami juga bertujuan untuk mengembangkan proyek-proyek diversifikasi termasuk di bidang pertambangan emas, kendaraan listrik, solusi berbasis alam, serta energi baru dan terbarukan," sambung Ricky.

Meski begitu, INDY tetap berfokus pada bisnis batubaranya saat ini. Ricky mengatakan, INDY memasang target produksi sebesar 34 juta ton untuk Kideco Jaya Agung dan PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) sebesar 1,8 juta ton. Alhasil, jumlah target produksi INDY tahun ini mencapai 35,8 juta ton.

Di sisi lain, Kideco pun telah mendapatkan relaksasi untuk kembali melakukan ekspor batubara. "Penghitungan volume ekspor pada Januari 2022 saat ini masih berjalan," tandas Ricky.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, INDY bakal menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$ 193 juta untuk tahun ini. Jumlah tersebut naik dari alokasi capex INDY tahun lalu di kisaran US$ 124,8 juta.


sumber : kontan

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE