google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ace Hardware (ACES) Masih Menambah Gerai di Masa Pandemi Langsung ke konten utama

Ace Hardware (ACES) Masih Menambah Gerai di Masa Pandemi


PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) telah menjalankan strategi ekspansi sepanjang 2021. Meski begitu, emiten pengelola pusat perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup ACE ini juga menutup sejumlah gerai sebagai bagian dari strategi keberlanjutan usaha yang lebih efisien.

Corporate Secretary & Head of Investor Relations ACE Hardware Indonesia, Helen Tanzil, mengungkapkan bahwa sepanjang 2021, ACES membuka 13 gerai baru dan menutup lima gerai. Sehingga, total gerai ACE saat ini berjumlah 216 gerai di seluruh Indonesia.

Dengan penutupan gerai itu, Helen menegaskan bahwa bukan berarti dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab, karyawan dari kedua ACE yang ditutup tersebut akan dialihkan ke gerai ACE yang lain.

"Hingga saat ini ACE masih terus melakukan ekspansi dalam pembukaan gerai-gerai baru yang tentunya membutuhkan tenaga kerja," ujar Helen kepada Kontan.co.id, Jumat (31/12/21)

Tahun ini ACES mengusung tiga strategi utama. Pertama, melanjutkan transformasi digital dan memperkuat omnichannel.

Stategi untuk terus meningkatkan penjualan secara digital dinilai penting sebagai bagian dari bentuk adaptasi selama pandemi covid-19. "Perbandingan (penjualan secara online) belum terlalu besar, apabila dibandingkan dengan offline," imbuh Helen.

Kedua, menyediakan produk yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Strategi ini juga disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah dan target pasar ACES. Ketiga, ACES ingin semakin dekat dengan pelanggan, melalui pembukaan gerai dan channel belanja sehingga produk-produk ACES semakin mudah untuk didapatkan.

Dengan ketiga strategi tersebut, ACES pun mengincar pertumbuhan penjualan dan laba di tahun ini. "Tentunya semoga bisa mendapatkan pertumbuhan penjualan dan laba yang positif di tahun 2022," ungkap Helen.

Meski belum membeberkan mengenai kinerja penjualan sepanjang 2021, tapi Helen mengakui bahwa kondisi pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi bisnis ACES. "Kami masih beradaptasi dan berjuang dalam situasi pandemi. Situasi yang sangat mempengaruhi adalah gelombang kedua saat varian Delta (awal periode ketiga 2021)," pungkas Helen.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, pertumbuhan penjualan di toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) di bulan November 2021 tercatat minus 6,7%. Kendati masih dalam tekanan, SSSG ACES tampak lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat minus 9,1%. 

Meski SSSG tampak membaik, penjualan di bulan November 2021 masih 1,7% di bawah rata-rata penjualan sepanjang semester pertama 2021. Apabila dibandingkan sebelum Covid-19, penjualan bulan November 2021 ini masih 8,7% lebih rendah. Adapun, emiten ritel peralatan rumah tangga itu membukukan Rp 557 miliar penjualan kotor di bulan November.


sumber : kontan


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d