Banyak yang mengira platform P2P lending hanya untuk meminjam, padahal bisa juga untuk investasi. Investasi di P2P lending termasuk menguntungkan. Kegiatan yang lebih dikenal dengan mendanai peminjam dana ini bisa menjadi salah satu alternatif Anda yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu pendek.
Tentunya untuk meraih keuntungan nyata itu Anda perlu memilih perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending yang terdaftar atau berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk berhasil investasi di P2P lending, Anda perlu paham tentang apa itu P2P lending, jenis, tips berinvestasi, cara memaksimalkan imbal hasil, keuntungan, dan risikonya.
Apa itu P2P Lending?
P2P lending adalah platform yang menyediakan dua layanan berbeda, yaitu layanan pinjaman dan mendanai. Anda bisa menjadi penerima pinjaman yang mengajukan pinjaman dan pemberi pinjaman yang memberikan dana pada peminjam.
Kegiatan pinjam-meminjam di P2P lending termasuk aman karena dilakukan secara transparan sesuai dengan aturan yang diberikan oleh pemerintah. Artinya, kegiatan P2P lending didukung oleh pemerintah sesuai peraturan OJK di Nomor 77/POJK.01/2016.
P2P lending juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi Anda untuk mengembangkan kekayaan yang dimiliki. Caranya adalah Anda mendanai pinjaman yang diajukan oleh individu atau pelaku UMKM. Nanti Anda akan meraih imbal hasil dari pengembalian pinjaman yang ditambahkan dengan bunga.
Cara kerja di P2P lending juga termasuk praktis karena prosesnya secara online. Jadi, Anda tidak perlu mendatangi kantor cabangnya.
Jenis-Jenis P2P Lending
1. P2P Lending Konsumtif
P2P lending jenis ini dapat dipilih oleh Anda yang memerlukan dana untuk kebutuhan pribadi atau konsumtif, misalnya untuk mendanai pendidikan anak yang perlu langsung dibayarkan, untuk keperluan pembelian rumah, dan keperluan lainnya yang Anda tentukan sendiri.
2. P2P Lending Produktif
P2P lending jenis ini diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan dana untuk membangun usahanya. Biasanya jenis P2P lending ini dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Pinjamannya bisa dengan jaminan dan non jaminan. Untuk jaminan, Anda dapat menjaminkan invoice yang usaha Anda miliki.
Tips Berinvestasi di P2P Lending
1. Pilih P2P lending legal
Supaya Anda terhindar dari investasi bodong, Anda perlu memilih platform P2P lending yang terbukti legal. Anda bisa melihatnya di situs resmi OJK P2P lending mana saja yang legal. OJK termasuk ketat menilai kinerja P2P lending jadi, Anda bisa mempercayai mereka.
Jangan coba-coba memilih P2P lending ilegal karena potensi Anda meraih kerugian akan lebih besar dibandingkan keuntungannya. Bukan tidak mungkin modal Anda malah dibawa lari entah ke mana.
2. Pilih platform yang TKB90
Anda perlu memilih P2P lending yang berhasil memperoleh nilai TKB90. Maksudnya adalah P2P lending tersebut mampu melakukan pengembalian pinjaman kepada pendana 90 hari sebelum jatuh tempo. Semakin angkanya mendekati angka 100, berarti semakin bagus TKB90 milik P2P lending itu.
Untuk bisa mengetahuinya, Anda dapat melihat nilai TKB90 yang ditunjukkan di situs web P2P lending yang Anda pilih.
3. Pilih platform yang menyalurkan dana besar
P2P lending yang mampu menyalurkan dana besar layak untuk dipilih. Hal itu karena mereka berhasil mengelola dana dengan baik dan terpercaya. Contohnya adalah Modal Rakyat yang mampu menyalurkan dana hingga lebih dari Rp2 Triliun.
4. Kenali peminjam dengan baik
Investasi di P2P lending akan berhasil dilakukan apabila Anda mengenal peminjam dengan baik. Setelah mendaftar jadi pendana, Anda akan disuguhkan banyak pilihan pendanaan yang sesuai dengan budget modal yang Anda punya.
Setelah itu Anda perlu menilai profil usaha atau tujuan peminjam dalam mengajukan pinjaman, kondisi finansial yang dimilikinya, dan BI checking yang bisa dicek juga. Peminjam dengan credit score yang bagus perlu Anda pertimbangkan untuk dipilih.
5. Lihat potensi imbal hasil
P2P lending legal biasanya tidak akan menjanjikan imbal hasil yang tidak wajar. Misalnya, Anda akan meraih keuntungan 100% dalam setahun. Ini adalah promosi yang berlebihan, sehingga berpotensi mengarah ke penipuan. Rata-rata P2P lending berpotensi meraih untung tidak lebih dari 20% setiap tahunnya,
6. Gunakan uang dingin
Untuk mengurangi risiko, Anda perlu menggunakan idle money atau dingin dalam investasi di P2P lending. Uang dingin merupakan uang yang tidak digunakan untuk apa-apa dan berada di luar kebutuhan Anda. Jadi, termasuk aman digunakan.
7. Pilih P2P lending yang menyediakan asuransi
Anda juga perlu memilih P2P lending yang menyediakan asuransi untuk pendana. Hal ini bertujuan untuk melindungi Anda ketika peminjam tidak mampu mengembalikan pinjaman. Anda akan tetap meraih modal dengan bantuan asuransi.
Cara Memaksimalkan Keuntungan Mendanai di P2P Lending
1. Kenali cara kerjanya
Anda perlu memahami cara kerja mendanai di P2P lending. Bagaimana mekanisme pembayaran pinjaman, berapa potensi imbal hasilnya, dan ke mana Anda bisa melayangkan aduan ketika menemukan adanya masalah.
Anda bisa mengetahui hal itu dengan berkunjung ke aplikasi atau situs web resmi P2P lending yang Anda pilih.
2. Memeriksa fact sheet
Anda perlu melakukan pemeriksaan yang cukup detail pada fact sheet yang dimiliki oleh peminjam dana. Biasanya peminjam akan melampirkan laporan keuangan usaha, dari sana Anda bisa menilai kondisi keuangan usaha peminjam. Hal ini perlu dilakukan dengan baik karena akan berpengaruh terhadap jalannya proses mendanai Anda.
3. Diversifikasi
Tidak ada salahnya memilih beberapa usaha untuk Anda pinjamkan dana. Ini adalah cara diversifikasi untuk mengamankan modal. Anda bisa melakukan diversifikasi ketika mempunyai modal yang berlebih.
Apabila ada satu usaha yang gagal melakukan pembayaran, Anda akan tetap meraih keuntungan dari usaha lain yang lancar dalam melakukan pembayaran.
Mendanai di P2P lending bisa mendatangkan berbagai keuntungan bagi pendana. Ini yang akan Anda raih.
1. Akses mendanai yang mudah
Anda mudah melakukan pendanaan karena kegiatannya dilakukan secara online, jadi tidak perlu mendatangi kantornya langsung. Anda pun bisa mempelajari usaha yang hendak Anda danai dari aplikasi atau situs web. Semua dokumen tentang usaha tersebut ditayangkan secara lengkap di P2P lending.
2. Imbal hasil menarik
Imbal hasil yang ditawarkan P2P lending bisa mencapai 18% hingga 20%. Bunga ini tentunya lebih besar dibandingkan deposito pada umumnya.
3. Bisa dimulai dengan modal minim
Mendanai di P2P lending juga tidak harus dimulai dari modal besar. Anda dapat memulainya dari modal yang kecil. Hal ini tentunya cocok dilakukan oleh Anda yang masih belajar untuk mendanai secara benar di P2P lending.
4. Pendanaan cenderung likuid
Pendanaan di P2P lending mudah ditukar dengan uang karena tenor yang ditawarkannya pun sebentar. Biasanya tidak lebih dari 3 tahun. Bahkan ada P2P lending yang menawarkan pendanaan dengan tenor minimal satu bulan.
5. Aman
Mendanai di P2P lending legal yang keberadaannya sudah diakui oleh OJK itu biasanya terjamin keamanannya. Anda pun akan terhindar dari investasi bodong yang menjebak. Jangan ragu memilih P2P lending terdaftar/berizin OJK.
Walaupun punya keuntungan, mendanai di P2P lending juga ada risikonya. Ini penjelasannya.
1. Harus mengikuti ketentuan tenor
Di awal Anda sudah memilih akan mendanai pinjaman dengan tenor 2 tahun, Anda tidak bisa meminta pembayaran lebih awal dari yang direncanakan. Anda perlu mengikuti kesepakatan di awal.
2. Keterlambatan pembayaran
Anda bisa saja belum mendapatkan pembayaran, padahal sudah jatuh tempo. Hal itu biasanya karena peminjam sedang mengalami masalah keuangan. Peminjam yang terlambat membayar pinjamannya akan dikenai denda.
3. Gagal bayar
Peminjam bisa saja gagal membayar dana yang sudah Anda pinjamkan karena usahanya bangkrut. Anda sebenarnya tidak perlu khawatir soal ini karena P2P lending biasanya menawarkan asuransi untuk memproteksi Anda dari risiko gagal bayar.
Itulah penjelasan tentang mendanai di P2P lending. Sebelum mulai mendanai, Anda bisa mengikuti tips yang sudah disebutkan. Jangan lupa untuk memilih P2P lending yang legal. Semoga informasinya bermanfaat.
Pertanyaan Umum
1. Apa itu investasi di P2P Lending?
Investasi di P2P lending lebih tepatnya dikenal sebagai kegiatan mendanai. Jadi, Anda menyetorkan modal yang dibutuhkan oleh peminjam yang mengajukan pinjaman ke platform P2P lending.
Nanti Anda akan meraih keuntungan dari pinjaman pokok yang dikembalikan peminjam ditambah dengan bunga dengan persentase yang menarik.
2. Berapa imbal hasil atau return dari P2P Lending?
Imbal hasil P2P Lending Modal Rakyat berupa bunga hingga 18% per tahunnya.
3. Apa keuntungan investasi platform P2P Lending?
Anda akan meraih bunga yang lebih besar dari deposito. Mendanai di P2P lending juga termasuk aman, ini hanya berlaku di P2P lending yang legal ya. Anda juga bisa memilih sendiri pinjaman mana yang Anda akan beri modal. Untuk besaran modal, bisa Anda salurkan dari jumlah yang kecil terlebih dulu.
sumber : modalrakyat
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar