google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Target Produksi Batubara Bumi Resources (BUMI) Tahun Depan 85 Juta-90 Juta Ton Langsung ke konten utama

Target Produksi Batubara Bumi Resources (BUMI) Tahun Depan 85 Juta-90 Juta Ton



Produksi batubara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan digenjot tahun depan. Pada 2022, BUMI menargetkan produksi batubara mencapai 85 juta ton hingga 90 juta ton. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan, kapabilitas produksi batubara BUMI mencapai 90 juta ton. Namun, kapasitas produksi ini juga tergantung pada kondisi cuaca dan kondisi sektor. 

"Kendati demikian, rencana produksi kami di tahun depan di kisaran 85 juta ton hingga 90 juta ton di sepanjang 2022," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (27/12). 

Jika dibandingkan dengan target produksi tahun ini yang sekitar 80 juta ton dan 82 juta ton batu bara, target produksi BUMI di tahun depan meningkat. 

Melansir hasil paparan publik BUMI yang disampaikan dalam keterbukaan informasi (17/12), manajemen BUMI memproyeksikan di tahun depan PT Kaltim Prima Coal (KPC) akan memproduksi sekitar 61 juta ton batubara dan PT Arutmin Indonesia akan memproduksi 29 juta ton batubara.

Karena harga batubara saat ini masih bertahan di atas US$ 100 juta, BUMI memproyeksikan akan mendapatkan  keuntungan yang besar di tahun depan. 

"Perseroan melalui unit usaha KPC dan Arutmin akan memanfaatkan kesempatan harga batu bara yang tinggi ini untuk menmabah penjualan dan menaikkan stripping ratio. Perseroan juga telah menggunakan kontrkator yang andal sehingga dapat mencapai target yang sudah ditetapkan," jelas manajemen BUMI dalam laporan hasil paparan publik tersebut. 

Meski sudah mencanangkan target produksi tahun depan, saat ini manajemen BUMI masih menunggu kepastian perpanjangan kontrak KPC yang akan berakhir pada 31 Desember 2021. Dileep mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan yang tegas dan final dari pihak yang berwenang. 

Sebelumnya dalam acara Minerba Virtual Fest 2021, Direktur Penerimaan Mineral dan BatuBara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan  terkait dengan proses perizinan atau perpanjangan PKP2B khususnya KPC memang saat ini terus dilakukan evaluasi baik kewilayahan maupun hal-hal lain yang terkait dengan perubahan PKP2B menjadi IUPK. 

"Evaluasi terus kami lakukan semuanya dari finansial, kewilayahan, kewajiban hilirisasi, dan lain-lain," jelasnya dalam acara virtual, Selasa (21/12). 

Wafid mengatakan, semuanya masih dalam proses dan diharapkan tidak akan melebihi dari waktu yang sudah ditentukan. 

Sebagai informasi, di tahun lalu tepatnya pada November 2020, Arutmin Indonesia sudah mendapatkan perpanjangan kontrak IUPK. 


sumber : kontan


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...