PEFINDO menegaskan peringkat "idAA" untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 senilai Rp500 miliar yang akan jatuh tempo di tanggal 24 Pebruari 2022. Kesiapan Perusahaan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut didukung oleh kas dan setara kas sebesar Rp3.3 triliun per akhir September 2021.
Efek utang dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan kemampuan Obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan Obligor lainnya di Indonesia, adalah sangat kuat.
MYOR merupakan salah satu produsen ternama untuk usaha makanan dalam kemasan di Indonesia, yang memproduksi berbagai produk makanan yang terbagi menjadi enam kategori produk antara lain biskuit, permen, wafer, kopi, coklat, dan makanan kesehatan. Perusahaan memiliki fasilitas produksi di Banten dan Jawa Barat. Per 30 September 2021, pemegang saham MYOR terdiri dari PT Unita Branindo (32,93%), PT Mayora Dhana Utama (26,14%), Jogi Hendra Atmadja (25,24%), dan publik (15,69%).(end)
sumber : IQPLUS
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar