google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Orang Terkaya: George Soros, Investor Kakap yang 'Merusak' Bank Inggris Langsung ke konten utama

Kisah Orang Terkaya: George Soros, Investor Kakap yang 'Merusak' Bank Inggris


Salah satu orang terkaya, George Soros memiliki kekayaan bersih USD8,6 miliar (Rp124 triliun). Soros merupakan pendiri dan ketua Soros Fund Management LLC. Dia berada di peringkat 56 orang terkaya di Amerika oleh Forbes dan orang terkaya ke-162 secara global.

Soros mengumpulkan kekayaannya sebagai salah satu spekulan terbesar dunia di pasar keuangan global. Taruhannya yang terkenal melawan pound Inggris pada tahun 1992 menghasilkan keuntungan lebih dari USD1 miliar dan memberinya gelar "orang yang merusak Bank of England".

Quantum Fund miliknya menghasilkan pengembalian tahunan 35% selama 25 tahun. Selain itu, kegiatan filantropisnya telah menuai banyak pujian, sementara pernyataan politiknya memicu banyak kontroversi.

George Soros lahir di Budapest, Hongaria, pada 12 Agustus 1930. Nama belakang kelahiran Yahudinya adalah Schwartz. Ayahnya mengubah nama belakangnya menjadi Soros pada tahun 1936 untuk menghindari potensi masalah dengan agama mereka. Ayah George Soros, Tivadar, adalah seorang tahanan Perang Dunia I selama Revolusi Rusia, yang berhasil melarikan diri dari Rusia untuk bergabung kembali dengan keluarganya di Budapest.

Dahulu, Soros mengalami penganiayaan yang meningkat terhadap orang-orang Yahudi Hongaria selama pendudukan Nazi. Dia membantu ayahnya memalsukan ribuan dokumen untuk membantu rekan senegaranya melarikan diri dari Hongaria selama Holocaust.

Keluarga itu pun secara teratur pergi ke masa persembunyian, terkadang secara terpisah. Soros mengasah keterampilan bertahan hidupnya selama masa-masa ini.Pada 1947, Soros mendaftar di London School of Economics. Ia pun bertemu dengan mentornya, Karl Popper, seorang filsuf yang menciptakan istilah "masyarakat terbuka". Pandangan filantropis dan filosofisnya dibentuk selama masa ini. Empat tahun setelah kelulusannya, Soros mendapatkan posisi keuangan di sebuah bank London.

Pada tahun 1956, Soros pun pindah ke Amerika Serikat untuk mendapatkan posisi sebagai pedagang arbitrase di perusahaan yang berbasis di New York, F. M. Mayer. Setelah itu, Soros pun bekerja di sejumlah perusahaan Wall Street sebagai pedagang dan analis.

Titik kritisnya adalah ketika dia mengelola dana luar negeri pertamanya, First Eagle Fund, di Arnold dan S. Bleichroeder pada tahun 1967. Kesuksesan itu, membuatnya meluncurkan dana kedua yang disebut Double Eagle Fund pada tahun 1969.

Hingga pada tahun 1973, Soros dan asistennya, Jim Rogers, meninggalkan firma tersebut dan membentuk Soros Fund Management yang kemudian berganti nama menjadi Soros Fund dan akhirnya menjadi Quantum Fund pada tahun 1978.

Dana tersebut memperoleh 4.200% selama sepuluh tahun periode, dibandingkan dengan 47% untuk Indeks S&P 500. Pada tahun 1980, Jim Rogers meninggalkan dana tersebutdan pada tahun 1981, Quantum Fund telah tumbuh menjadi USD381 juta dalam bentuk aset, sementara Soros diperkirakan bernilai USD100 juta.

Profil Investor Institusional dari bulan Juni tahun itu menjulukinya sebagai pengelola uang terbesar di dunia.

Ironisnya, pada tahun 1981 Quantum Fund menderita kerugian yang pertama kali. Setelah itu, Soros mengambil jeda dari investasi dan mengalihkan pengelolaan dana Quantum ke orang lain. Pada tahun 1984, Soror pun kembali berinvestasi penuh waktu.

Dalam waktu berselang satu tahun, dana investasi tersebut menghasilkan pengembalian 122% pada tahun 1985, dan melebihi USD1,57 miliar dalam aset yang dikelola pada tahun 1986.

Pada tahun 1988, Soros merekrut Stan Druckenmiller untuk mengawasi dana Quantum. Pada tahun 1989, Druckenmiller menghasilkan prestasi segudang mulai dari peningkatakan laba dan keuntungan empat tahun berturut-turut. Druckenmiller-lah yang membuat short terkenal terhadap pound Inggris pada musim panas 1992 yang menghasilkan keuntungan USD1 miliar. Ini diikuti oleh short terhadap krona Swedia pada November 1992 yang menghasilkan keuntungan USD1 miliar lagi.

Soros diperkirakan telah memperbesar kekayaan pribadinya sebesar USD650 juta tahun itu. Pada 1993, aset yang dikelola telah melonjak menjadi USD8,3 miliar

Pada tahun 2011, Soros Fund Management beralih ke kantor keluarga, menutup pintunya bagi investor luar dan mengembalikan sekitar USD1 miliar uang klien. Dari awal hingga penutupan, dana tersebut menghasilkan investor USD43,9 miliar, dikecilkan hanya oleh USD58,5 miliar yang diperoleh oleh dana Bridgewater Ray Dalio.

Soros Fund Management saat ini hadir untuk memberikan uang tunai kepada Open Society Foundation, organisasi amal yang didirikan oleh Soros.


sumber : wartaeko


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d