google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Jualan Kopiko hingga Astor, Jogi Hendra Atmadja Sukses Jadi Orang Terkaya RI Langsung ke konten utama

Jualan Kopiko hingga Astor, Jogi Hendra Atmadja Sukses Jadi Orang Terkaya RI


Permen Kopiko kini banyak muncul di serial-serial drama Korea. Produk buatan perusahaan lokal PT Mayora Indah Tbk itu terakhir kali mejeng dalam serial drama Korea populer terbaru Netflix, Hometown Hometown Cha-Cha-Cha yang diperankan oleh Shin Min-a dan Kim Seon-ho.

Nama Mayora sendiri sudah tak asing di telinga pecinta camilan. Maklum, tak sulit menemukan berbagai produknya di sekitar kita mulai dari biskuit, permen, wafer, mi intan, minuman instan, kopi, hingga air mineral. Bisa dibilang, Mayora merupakan salah satu raksasa industri makanan dan minuman ringan di Indonesia.

Dikutip dari CNNIndonesia, kesuksesan Mayora tak lepas dari sosok Jogi Hendra Atmadja, salah satu orang terkaya di Indonesia. Lahir di Jakarta pada 1946 silam, Jogi dibesarkan di lingkungan keluarga keturunan Tionghoa yang berbisnis biskuit rumahan.

Usai lulus sekolah menengah atas, Jogi melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti. Meski sudah mengantongi gelar dokter, Jogi tak bisa lepas dari dunia bisnis. Ia ingin mengembangkan usaha biskuit keluarga yang sudah dirintis sejak 1948.

Bersama Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo, Jogi mendirikan PT Mayora Indonesia pada 17 Februari 1977 di Jakarta dengan mengoperasikan pabrik pertama di Tangerang, Banten. Saat itu, Jogi memilih untuk duduk menjadi komisaris utama yang bertugas mengawasi kinerja direksi.

Awalnya, biskuit kelapa Roma menjadi jagoan perusahaan. Rasanya yang gurih dan manis menjadi pilihan untuk menjadi teman minum teh. Kemudian, pada era 1980-an, perusahaan meluncurkan permen kopi pertama di Indonesia, Kopiko, yang langsung mencuri hati konsumen.

Setelah itu, perusahaan melahirkan merek-merek populer, seperti Beng-beng, Astor, Choki-choki, hingga Torabika. Produk Mayora tak hanya dijual di Indonesia tetapi juga merambah 90 negara. Tiap kali meluncurkan produk baru, perusahaan selalu menyematkan slogan 'Satu Lagi dari Mayora'.

Setelah 23 tahun berjalan sebagai perusahaan tertutup, pada 1990, Mayora melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran saham perdana Rp 9.300. Selang tiga tahun, perusahaan merambah bisnis keuangan dengan mendirikan Bank Mayora. Perusahaan menjadikan kualitas, efisiensi, dan inovasi sebagai tiga kunci kesuksesan.

Meski pandemi, Mayora mampu mempertahankan bisnisnya untuk terus tumbuh tahun lalu dengan mencatat penjualan hingga Rp 24,47 triliun. Alhasil, laba perusahaan naik 3,5 persen menjadi Rp2,06 triliun. Total aset perusahaan juga tumbuh 3,88 persen menjadi Rp 19,77 triliun.

Saat ini, Jogi masih menjabat sebagai Komisaris Utama Mayora. Bisnis tersebut ia wariskan kepada ketiga anaknya yang duduk di kursi direksi Andra Sukrendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja.

Per September 2020, Forbes mencatat total harta Jogi dan keluarga mencapai US$ 4,3 miliar atau sekitar Rp 62,35 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per dolar AS) yang sebagian besarnya berasal dari kepemilikan saham mayoritas Mayora. Kekayaan tersebut menempatkan Jogi dan keluarga di posisi ke-7 pada daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2020 versi Forbes

sumber : detik.com


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Can...