google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 6 Manfaat Luar Biasa Perusahaan IPO atau Go Public Langsung ke konten utama

6 Manfaat Luar Biasa Perusahaan IPO atau Go Public


Pernah mendengar istilah go public? Proses sebuah perusahaan untuk pertama kalinya menjual saham ke publik atau dikenal dengan IPO (innitial public offering).

Itu artinya, perusahaan yang go public sudah menjadi perusahaan terbuka (Tbk). Segala tindak tanduk perusahaan harus diketahui publik, seperti aksi korporasi, laporan keuangan, dan lainnya.

Untuk menjadi perusahaan Tbk, tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), wajib memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Di antaranya, memili aset yang nyata, struktur jelas, nerasa keuangan baik atau membukukan laba.

Go public memiliki keuntungan atau manfaat besar bagi perusahaan, yaitu:

1. Nilai perusahaan meningkat

Harga saham dan kapitalisasi pasar biasanya menjadi tolok ukur sebuah nilai perusahaan. Investor akan melihat kedua poin tersebut sebelum memutuskan berinvestasi.

Kinerja operasional dan keuangan kinclong, pasti akan mengerek harga saham. Investor pun jadi kepincut menanamkan modal.

Investor memutuskan berinvestasi membeli saham perusahaan karena berkinerja baik, bakal menguntungkan, serta memiliki prospek menjanjikan ke depan. Dengan demikian, semakin meningkatkan nilai perusahaan.

2. Mengerek imej perusahaan

Perusahaan yang go public bakal disorot banyak orang, termasuk media. Bahkan pelaku riset, analis saham, maupun ekonom yang kerap melempar rilis prediksi IHGS maupun rekomendasi saham hampir setiap hari. 

Apalagi jika perusahaan mencetak kinerja gemilang, bukan termasuk saham gorengan, pasti jadi buruan investor. Publikasi ini akan mendongkrak imej atau citra perusahaan.

Berbeda kalau perusahaan masih berstatus tertutup. Mana ada yang ‘kepo.’ Untuk melihat profil lengkap perusahaan saja sulit, apalagi mengintip ‘jeroannya,’ seperti laporan keuangan.

Karena tidak banyak yang tahu tentang perusahaan, jadinya ya tidak dikenal masyarakat. Orang kurang familiar mendengar namanya, termasuk aktivitas bisnisnya.

3. Memperoleh modal besar

Dari hasil penjualan saham perdana, biasanya perusahaan akan meraup dana segar yang menjadi target go public. Dari dana yang diperoleh dapat digunakan perseroan untuk melakukan sejumlah langkah bisnis.

Contohnya membangun pabrik atau fasilitas produksi baru, peremajaan pabrik lama, melebarkan sayap bisnis ke luar negeri, meningkatkan kapasitas produksi, akuisisi, hingga membayar utang dan modal kerja.

Selain itu, dengan go public, perusahaan dapat lebih dipercaya oleh perbankan dan lembaga keuangan lain. Terutama untuk mengajukan pinjaman dalam nominal besar.

Lebih mudah menerbitkan surat utang, baik surat utang atau obligasi jangka pendek maupun panjang. Juga untuk berkolaborasi serta mencari partner bisnis, investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.

4. Leluasa mengembangkan bisnis

Kalau sudah dapat dana dari proses go public atau IPO, bisa buat modal kerja, maka kesempatan perusahaan mengembangkan bisnis sangat besar. Perusahaan dapat menciptakan produk baru, membuka pasar baru di dalam maupun luar negeri, meningkatkan strategi pemasaran, serta lainnya.

Tujuannya agar bisnis semakin maju. Selain itu, perusahaan juga punya hak untuk menerbitkan saham baru, membeli kembali saham atau buyback, memecah saham atau stock split, dan keuntungan lain yang tidak didapatkan perusahaan tertutup.

Perusahaan yang go public dapat mengembangkan bisnis pasca memperoleh dana segar

5. Karyawan lebih sejahtera

Dengan go public atau IPO, kinerja perusahaan, terutama kinerja keuangannya bakal semakin meningkat. Struktur permodalan akan semakin kuat.

Hal ini akan berpengaruh pada perbaikan upah karyawan, seperti gaji, tunjangan, bonus, dan lainnya. Karyawan juga bisa dapat jatah saham perusahaan lho. Dengan begitu, kesejahteraan karyawan semakin meningkat.

6. Dapat insentif pajak

Dapat insentif pajak, siapa sih yang tidak mau. Kalau mau dapat insentif pajak, ayo go public. Bisa memperoleh penurunan tari Pajak Penghasilan (PPh) Badan.

Jadi hanya kena PPh Badan 5% saja. Tetapi ada syaratnya, yakni publik yang menggenggam saham perseroan di atas 40% dan dimiliki minimal 300 pemegang saham yang kepemilikannya tidak lebih dari 5%.

Enaknya lagi bukan cuma perusahaan Tbk yang dapat diskon pajak. Bagi investor pemegang saham, tarif pajak jual beli saham hanya 0,1%.

Perusahaan Manapun Bisa Go Public

Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kesempatan kepada setiap perusahaan untuk IPO atau go public, asalkan memenuhi syarat. Persyaratan detail dapat kamu lihat di situs resmi BEI maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Begitu sudah go public, maka perusahaan harus menaati seluruh peraturan yang berlaku di pasar modal. Apabila melanggar, siap-siap kena sanksi, mulai dari surat peringatan sampai dikeluarkan atau delisting.

sumber : cermati


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d