PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), melalui anak perusahaannya, PT Dupan Anugerah Lestari, merealisasikan belanja modal (Capex) untuk meningkatkan kapasitas pabrik. Hal ini seiring dengan tren kenaikan harga sawit sejak pertengahan tahun 2021 yang membuat kenaikan permintaan pupuk kian melonjak, tercermin dari angka penjualan Q3/2021 sebesar Rp1,25 triliun, atau naik sebesar 25,50% dibandingkan dengan Q3/2020 sebesar Rp994,89 miliar.
Direktur Utama SAMF, Yahya Taufik menyatakan, untuk mengantisipasi kenaikan permintaan pupuk tersebut, SAMF terus berupaya mempercepat proses peningkatan kapasitas pabrik sebesar 100.000 ton. Sehingga, total kapasitas pabrik akan meningkat, dari 600.000 ton/tahun menjadi 700.000 ton/tahun.
Yahya Taufik menuturkan, belanja modal (Capex) SAMF 2021-2022 menganggarkan biaya sekitar Rp105 miliar. Untuk tahun 2021, SAMF mengalokasikan Rp64 miliar untuk pengadaan mesin produksi dan instalasi; Rp22,5 miliar untuk pengadaan lahan bagi perluasan pabrik; dan Rp13,5 miliar untuk perluasan gudang bahan baku dan barang jadi. Untuk tahun anggaran 2022, SAMF merencanakan pengadaan kantor pemasaran di Sampit dan Pekanbaru dengan anggaran Rp5 miliar.
Peningkatan kapasitas ini berupa penambahan line produksi ke-3 di PT Dupan Anugerah Lestari yang berlokasi di Kawasan Industri Saraswanti Group di Mojokerto, Jawa Timur. Dengan demikian, ini adalah line produksi pupuk NPK Granul ke-7 yang dimiliki oleh SAMF.
Pembangunan sarana pendukung line produksi telah memasuki progres akhir. Mesin-mesin utama yang diimpor dari India akan masuk pada bulan Januari 2022. Diharapkan, penambahan kapasitas ini telah dapat dioperasikan pada akhir triwulan ke-3 tahun 2022.
"Perseraon berharap, dengan upaya penambahan kapasitas pabrik tersebut dapat memenuhi permintaan pupuk yang melonjak signifikan serta meningkatkan pangsa pasar SAMF,"imbuhnya. (end/as)
Komentar
Posting Komentar