google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MESKI PENDAPATAN TURUN, BIRD BERHASIL TEKAN RUGI BERSIH BERKAT EFISIENSI Langsung ke konten utama

MESKI PENDAPATAN TURUN, BIRD BERHASIL TEKAN RUGI BERSIH BERKAT EFISIENSI


PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan pendapatan sebesar Rp1,45 triliun di sembilan bulan pertama 2021, atau hanya turun sekitar 6,6 persen dibandingkan pada periode 9M20 di mana Bluebird berhasil membukukan Rp1,55 triliun.

Dalam keterangan tertulis, Manajemen BIRD mengaku, kinerja Perseroan secara keseluruhan di 9M21 membaik signifikan dibandingkan 9M20. Rugi bersih Perseroan di 9M21 tercatat sebesar -Rp 66,3 milyar, membaik 58% dibandingkan kerugian di 9M20 yaitu -Rp 158 milyar. EBITDA Perseroan juga turut meningkat di mana pada periode 9M21 EBITDA yang dihasilkan adalah Rp 248 milyar, naik Rp 12,5 milyar dibandingkan 9M20.

Perbaikan kinerja ini didukung oleh beberapa faktor salah satunya oleh beban langsung Perseroan yang turun 9,6% atau Rp 125,3 milyar di 9M21 dibandingkan 9M20 sebagai hasil dari efisiensi operasional Perseroan. Kemudian, strategi efisiensi Perseroan juga diterapkan dalam lini pendukung operasi Perseroan sehingga beban usaha juga turun Rp 46,2 milyar di 9M21 dibandingkan 9M20 sehingga rugi usaha Perseroan di 9M21 jauh membaik dari yang sebelumnya -Rp 177 milyar di 9M20 menjadi -Rp 108 milyar di 9M21.

Selain itu, salah satu lini bisnis Perseroan yaitu Mobil Go yang bergerak pada penjualan mobil bekas eks armada Bluebird, menunjukkan kinerja yang sangat baik. Laba atas penjualan aset naik sangat signifikan dari yang sebelumnya mencatat kerugian sebesar -Rp5,4 milyar di 9M20 menjadi laba sebesar RP 48,6 milyar di 9M21. Hal ini didorong dari peningkatan volume dan juga perbaikan di harga jual per unit.

"Kinerja perusahaan juga seiring dengan Ekspansi Perseroan dari sisi teknologi dengan diluncurkannya MyBlueBird 5 dan juga kolaborasi dengan berbagai platform lain untuk booking channel dan payment channel taksi Perseroan memberikan fleksibilitas lebih bagi customer dalam melakukan pemesanan dan pembayaran,"tulisnya.

Posisi neraca dan kas Perseroan di 9M21 juga semakin kuat dibandingkan tahun lalu. Posisi kas Perseroan di akhir September 2021 adalah Rp 739,9 milyar dibandingkan posisi kas Perseroan di 30 September 2020 yaitu sebesar Rp 730,9 milyar. Sedangkan debt to equity ratio di 30 September 2021 adalah 0,3x menunjukkan posisi neraca yang sangat sehat dan Perseroan masih memiliki ruang yang sangat lebar untuk melakukan ekspansi. Mulai April 2021, didukung oleh kondisi keuangan Perseroan yang semakin membaik, Perseroan telah mengakhiri masa relaksasi pembayaran pinjaman ke bank dan mulai melakukan pembayaran pokok pinjaman dengan normal.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Sigit Djokosoetono mengungkapkan, "Pembatasan mobilitas masyarakat adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam memerangi pandemi Covid-19 di negeri ini. Kami telah belajar banyak dari tahun 2020 dalam menyikapi pembatasan mobilitas masyarakat melalui berbagai program efisiensi untuk mengurangi beban Perseroan. Namun di sisi lain kami juga terus memberikan layanan yang aman nyaman dan higienis dengan menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat, serta memberikan kemudahan bagi customer untuk melakukan pemesanan taksi kami di berbagai platform dan semakin mengembangkan alternatif pembayaran cashless yang semakin diminati oleh masyarakat."

Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan bahwa Bluebird masih menjadi perusahaan yang kuat dan terus berkembang di tengah kondisi pandemi. "Banyak perusahaan transportasi yang sudah bertumbangan akibat pandemi. Namun fakta bahwa Bluebird masih bertahan dan terus mengembangkan bisnisnya adalah bukti dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan Bluebird dan tata kelola perusahaan yang prudent serta berorientasi kepada customer," tambahnya. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d