google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MENPERIN : PELAKSANAAN RCID MOMENTUM PERCEPAT TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0. Langsung ke konten utama

MENPERIN : PELAKSANAAN RCID MOMENTUM PERCEPAT TRANSFORMASI INDUSTRI 4.0.


Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pelaksanaan Regional Conference on Industrial Development (RCID) menjadi momentum untuk mempercepat transformasi Industri 4.0, guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah industri manufaktur nasional sehingga bisa lebih berdaya saing global.

"Sejak tahun 2018, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0 sebagai kesiapan kita memasuki era industri 4.0," kata Menperin Agus Gumiwang kepada wartawan seusai acara pembukaan RCID ke-2 di Jakarta, Rabu.

Menperin berharap penyelenggaraan RCID ke-2 ini menjadi forum bagi negara-negara di Kawasan Asia Pasifik untuk saling bertukar pandangan, kebijakan, pengetahuan, dan gagasan dalam pembangunan industri, khususnya mengenai transformasi digital.

"Transformasi industri 4.0 dan transisi energi menuju green industry untuk menjamin pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan," tutur Menperin melalui keterangan tertulis

Menurut dia, RCID ke-2 ini merupakan wujud nyata kesadaran kolektif bahwa dunia harus menyiapkan diri terhadap transformasi digital.

"Masing-masing negara punya modal dan tantangan sendiri dalam kesiapan menerapkan industri 4.0. Indonesia dinilai termasuk salah satu negara yang relatif lebih cepat dalam menerapkan industri 4.0. Ini yang harus kita share," ujar Menperin.

Namun demikian, Indonesia masih terus belajar dari negara-negara lain yang sudah maju dalam mengadopsi teknologi digital, khususnya di sektor industri.

"Indonesia masih perlu melihat best practices dari negara yang sudah lebih siap menerapkan teknologi industri 4.0," imbuhnya.

Menperin menambahkan pemanfaatan teknologi 4.0 merupakan salah satu instrumen mewujudkan sektor industri yang mandiri, berdaulat, maju, dan berdaya saing. Merujuk target besar dari peta jalan Making Indonesia 4.0, menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2030.

Berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Kemenperin dalam mempercepat transformasi industri 4.0, antara lain membentuk Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0), membuat Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0), dan menetapkan sejumlah perusahaan manufaktur sebagai national lighthouse industri 4.0.

Selanjutnya, menghubungkan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) ke marketplace melalui program e-Smart IKM, serta membangun Pusat Industri DIgital 4.0 (PIDI 4.0) yang terdiri dari lima pilar layanan, yaitu Showcase Center, Capability Center, Ekosistem Industry 4.0, Delivery Center, dan Innovation Center.

Menperin menegaskan RCID ke-2 ini akan menjadi tonggak penting menuju persiapan pertemuan Trade Investment and Working Group (TIIWG) G20 yang akan berlangsung pada tahun 2022.

Dalam konteks ini, RCID ke-2 dikemas sebagai forum pendahuluan untuk membahas dan mendapatkan input kawasan terhadap isu-isu prioritas di sektor industri yang akan diusung pada pertemuan TIIWG dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022.

"Pertama kali dalam sejarah G20, nantinya akan melibatkan seluruh menteri perindustrian dari negara-negara G20. Tentu kita akan mengangkat isu industri yang menjadi perhatian bersama," ujarnya.(end)

sumber : IQPLUS



Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...