google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Laba Timah (TINS) melesat di sembilan bulan pertama tahun ini Langsung ke konten utama

Laba Timah (TINS) melesat di sembilan bulan pertama tahun ini



PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kinerja bottom line ciamik di sembilan bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari-September 2021 lalu, TINS membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar alias laba bersih sebesar Rp 611,98 miliar berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan.

Di periode yang sama tahun lalu, TINS mencatatkan rugi bersih Rp 255,15 miliar. Kinerja moncer TINS pada sisi bottom line didapat ketika TINS mencatatkan penurunan pendapatan.

Tercatat, pendapatan usaha TINS menyusut 18,72% secara tahunan alias year-on-year (yoy) dari semula Rp 11,93 triliun pada Januari-September 2020 menjadi Rp 9,69 triliun di Januari-September 2021.

Dalam siaran persnya, Corporate  Secretary TINS, Abdullah Umar menyampaikan bahwa realisasi produksi bijih timah TINS menurun, yakni berjumlah 17.929 ton. Angka tersebut menyusut 48% bila dibandingkan dengan realisasi produksi Januari-September tahun lalu yang mencapai 34.614 ton.

Berbanding lurus dengan produksi bijih timah yang turun, produksi logam timah TINS juga ikut menyusut 48% yoy dari semula 37.588 metrik ton pada Januari-September 2020 menjadi 19.059 metrik ton di Januari-September 2021.

Praktis, volume penjualan logam timah TINS ikut turun sebesar 58% yoy dari semula 45.548 metrik ton pada Januari-September 2020 menjadi 19.059 metrik ton di Januari-September 2021.

“Penurunan produksi bijih timah ini masih terkait dengan adanya pandemi covid-19 dan dinamika penambangan bijih timah di darat,” jelas Abdullah dalam keterangan tertulis, Rabu (10/11).

Meski begitu, TINS mencatatkan kenaikan harga jual rerata logam timah. Kenaikannya mencapai 79%  dari semula US$ 16.832 per metrik ton pada Januari-September 2020 menjadi US$ 30.158 per metrik ton.

Di sisi lain, TINS juga mencatatkan penurunan pada sejumlah pos beban. Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, beban pokok pendapatan TINS mengalami penurunan 31,37% yoy dari Rp 11,22 triliun di Januari-September 2020 menjadi Rp 7,70 triliun pada Januari-September 2021. Berikutnya, beban keuangan TINS juga turun 48,09%yoy  dari Rp 533,11 miliar di Januari-September 2020 menjadi Rp 276,72 miliar pada Januari-September 2021.

Abdullah berujar, TINS melihat bahwa permintaan timah di negara manufaktur yang besar masih akan membuat harga logam timah bertahan di kisaran US$ 30.000 per metrik ton sampai dengan akhir tahun 2021.

“Hal ini memberikan optimisme terhadap pencapaian kinerja TINS yang semakin memikat,” tutur Abdullah.

Sedikit informasi, sampai dengan September 2021 Asia masih menjadi destinasi utama ekspor timah TINS dengan kontribusi 53%, disusul Eropa 31% dan Amerika 11%.

Adapun 5 besar negara destinasi ekspor timah TINS secara berurutan adalah Korea Selatan 18%, Belanda 17%, Jepang 16%, Amerika Serikat 11% dan Italia 6%.

sumber : kontan



Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE 

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...