google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo LABA BERSIH CISADANE SAWIT (CSRA) NAIK 179,2% DI KUARTAL KETIGA 2021. Langsung ke konten utama

LABA BERSIH CISADANE SAWIT (CSRA) NAIK 179,2% DI KUARTAL KETIGA 2021.



PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) telah menerbitkan Laporan Keuangan tidak diaudit untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2021 (selanjutnya disebut 9M21) dengan pencapaian hasil kinerja yang positif.

Penjualan bersih mengalami pertumbuhan yang kuat di sepanjang periode yang berakhir pada September 2021. Pendapatan penjualan 9M21 meningkat 44,7% menjadi Rp653,04 miliar dibandingkan 9M20 sebesar Rp451,24 miliar. Pencapaian ini dipengaruhi oleh konsistensi perusahaan dalam menjaga produktivitas yang solid, operasional yang efisien, dan komitmen Pengembangan berkelanjutan, serta terkait dengan pulihnya harga jual komoditas kelapa sawit. Harga jual rata-rata CPO selama periode 9M21 sebesar Rp10.658/kg dan harga jual TBS sebesar Rp2.290/kg, sedangkan PK sebesar Rp6.916/kg.

Selain faktor harga, produktivitas lini produksi yang konsisten juga berkontribusi terhadap kinerja operasional yang kuat dengan yield produksi TBS yang tetap terjaga di kisaran 15,7 ton/ha. Dengan profil usia perkebunan yang tergolong ideal, mayoritas pada usia produksi prima yaitu di bawah 18 tahun, perusahaan melihat tren pertumbuhan produksi yang positif secara jangka panjang.

Total luas lahan tertanam inti Perseroan mencapai 18.645,0 ha. Dari luas lahan perkebunan yang tertanam tersebut, seluas 16.014,5 ha ditanami tanaman yang menghasilkan (mature). Secara umum, profil tanaman Perseroan masuk dalam kategori produktif, dikarenakan umur tanaman yang masih muda. Tanaman berusia 3-7 tahun menempati area seluas 9.655,6 ha dan tanaman berusia 8-17 tahun menempati area seluas 4.179,3 ha. Secara jangka panjang, perusahaan melihat tren pertumbuhan produksi yang positif.

Pada sisi profitabilitas, menunjukkan sinyal kuat kombinasi efisiensi dan produktifitas terjaga optimal. Margin Kotor Perseroan 9M21 tercatat menguat 86,0% menjadi Rp371,93 miliar dari Rp 199,91 miliar di 9M20 dengan Margin laba bruto 9M21 ada di 56,95% dari 44,3% di 9M20. Seluruh pos beban usaha, serta Beban Operasional lainnya tetap terjaga efisien sehingga Laba Usaha Perseroan meningkat tajam, 2x lipat menjadi Rp282,81 miliar dari Rp119,17 miliar di 9M21. Manajemen biaya juga terjaga dengan baik sehingga Beban Pokok Penjualan 9M21 dapat ditekan, ditengah lonjakan penjualan yang signifikan. Hal ini membuat Laba bersih Perseroan 9M21 ditutup meroket sebesar Rp178,74 miliar, naik hampir 3x lipat atau 179,2% dari Rp64,02 miliar di 9M20.

"Pencapaian profitabilitas yang solid ini mencerminkan strategi inovasi tata Kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnis nya serta manajemen biaya strategis untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,"tulis Manajemen CSRA.

Total aset pada tanggal 30 September 2021 berada pada level Rp1,63 triliun, meningkat 16,4% dari posisi akhir FY20 sebesar Rp 1,40 Triliun. Aset lancar 9M21 sebesar Rp407,8 miliar, meningkat tajam, 102,1% dibandingkan posisi akhir tahun 2020, dengan peningkatan besar terjadi di pos kas dan setara kas, sejalan dengan penerimaan kas hasil dari penjualan serta hasil dari aktivitas pendanaan pasca cairnya fasilitas perbankan Perseroan. Persediaan juga mengalami peningkatan sebesar 49,1% dari posisi akhir tahun 2020, sejalan dengan trend peningkatan penjualan yang perlu diantisipasi. Selain itu, aset tidak lancar di 9M21, meningkat tipis dibandingkan FY20 sejalan dengan peningkatan proporsi tanaman produktif yang menghasilkan.

Total liabilitas 9M21 ditutup sebesar Rp876,19 miliar, meningkat 6,0% dibandingkan akhir tahun 2020 dikarenakan adanya peningkatan hutang berbunga jangka panjang. Per posisi akhir 9M21, hutang perbankan jangka panjang tercatat sebesar Rp604,79 miliar atau meningkat 34.9% dibandingkan posisi per akhir tahun 2021 pasca cairnya fasilitas perbankan baru. Di sisi lain, liabilitas jangka pendek, justru menurun sebesar 43.8% pasca pembayaran hutang perbankan jangka panjang yang telah jatuh tempo.

Hal ini terkait dengan penerimaan fasilitas kredit dari Bank Mandiri senilai Rp345 miliar yang digunakan untuk tujuan pembiayaan kembali (refinancing) atas pinjaman terhutang. Perseroan sangat diuntungkan dengan fasilitas kredit ini karena memiliki bunga yang lebih rendah serta jangka waktu pelunasan yang lebih panjang dari Fasilitas Kredit Bank sebelumnya sehingga memiliki keleluasaan modal kerja dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal ini juga akan menjaga cashflow perusahaan yang jauh lebih sehat.

Ekuitas perusahaan berada di level Rp.751,02 miliar pada 30 September 2021, meningkat 31,2% dibandingkan posisi akhir tahun 2020 karena peningkatan laba ditahan atas laba bersih pada periode berjalan yang meningkat cukup tajam. Perusahaan akan terus mempertahankan basis modal yang sehat untuk mendukung pengembangan ekspansi bisnis jangka panjangnya. (end/as)

sumber : IQPLUS



Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Kisah Timothy Ronald, Miliarder Saham Berumur 20 Tahun

Dari usia muda, Timothy (20) terinspirasi investor saham sukses seperti Warren Buffett dan Cathie Wood. Namun setelah gagal melakukan trading cryptocurrency (mata uang kripto) di usia 16 tahun, ia bertekad untuk mempelajari seluk beluk pasar modal. Untuk mengumpulkan modal supaya bisa berinvestasi saham, Timothy memutuskan berdagang. Ia menjual pomade, jam tangan, hingga sedotan di marketplace saat hari kerja. Ia juga menjalankan part-time wedding organizer di saat akhir pekan. Ia melakoninya saat menduduki bangku SMA. Setelah itu, sembari kuliah, Timothy mendirikan advertising agency yang melayani beberapa klien UMKM sampai startup kecil. Uang yang didapatkan dari menjalankan beberapa usaha tersebut diinvestasikan seluruhnya di saham. Berbekal pengalaman melipatgandakan uangnya di pasar modal, Timothy mulai secara aktif sharing di social media mengenai investasi saham. "Investasi terbaik bukanlah berinvestasi di saham, melainkan investasi di ilmu," katanya. Buku seharga 400 ...

BELAJAR SAHAM di SAHAM ONLINE

Untuk rekan-rekan yang hendak BELAJAR INVESTASI SAHAM atau TRADING SAHAM, rekan-rekan bisa akses materi pembelajaran terkait dengan mudah dan gratis melalui link di bawah ini WEBSITE SAHAM ONLINE - BELAJAR SAHAM untuk inspirasi dalam investasi saham, rekan-rekan juga bisa baca beberapa artikel melalui link berikut ini WEBSITE SAHAM ONLINE - INSPIRASI SAHAM sedangkan jika rekan-rekan lebih tertarik untuk belajar investasi atau trading saham melalui VIDEO TUTORIAL yang tertata berdasarkan topik sudah terbagi menjadi beberapa playlist, rekan-rekan bisa akses di link berikut ini CHANNEL YOUTUBE SAHAM ONLINE