google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kisah Erlangga Arya Mandala, yang Ketagihan Investasi Saham Langsung ke konten utama

Kisah Erlangga Arya Mandala, yang Ketagihan Investasi Saham



BERAWAL dari iseng, Erlangga Arya Mandala malah ketagihan berinvestasi saham. Kini penghasilannya didapat dari trading saham. Per bulan, salah seorang investor dan trader saham milenial di Kota Bengawan ini mengantongi sekitar Rp 4-7 juta per bulan.

“Tadinya ya cuma gabut saja. Lihat orang-orang kok trading bisa nambah duit dari mana. Karena kepo, saya kemudian ikut Sekolah Pasar Modal (SPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Solo,” ungkap pria 27 tahun ini beberapa waktu lalu.

Menurutnya, mengikuti pelatihan di SPM cukup penting bagi investor pemula. Tujuannya, meminimalkan kerugian. Memang beberapa investor bisa saja tidak mengikuti pelatihan sebelum terjun ke pasar modal. Alias belajar otodidak. Namun, kemungkinan rugi besar sangat tinggi.

“Saya saja pernah rugi gila-gilaan. Karena analisis teknikal dan fundamental yang saya punya belum kuat. Bisa dikatakan awur-awuran. Alhasil, rugi besar. Ibaratnya seperti orang naik motor, belum bisa mengendarai tapi sudah ngebut dan banyak gaya,” bebernya.

Berapa nominal kerugian yang dialami? Erlangga enggan menjawab. Dia hanya mengatakan nominalnya besar dan cukup membuatnya keringat dingin tidak karuan. Dia mengibaratkan paniknya hampir sama seperti punya uang lebih dari Rp 10 juta, kemudian tiba-tiba uang itu hilang tanpa jejak.

“Kalau ditanya apakah trauma? Saya sih tidak. Kebetulan psikologis saya kuat dan stabil. Kalau tidak, mungkin saya sudah gila. Sejak rugi itu saya belajar lagi, perbanyak materi, mulai lagi dari modal kecil. Sampai sekarang,” ungkap dia.

Ada beberapa influencer yang menjadi role model Erlangga dalam berinvestasi. Sebut saja, Cathie Wood, Warrent Buffet, dan Lo Kheng Hong. Erlangga menilai gaya investasi para influencer itu bagus dan mampu dia tiru. Bagus yang dimaksud adalah secara portofolio, sedangkan mampu ditiru dalam artian psikologisnya kuat. “Kalau tidak kuat, ya tidak usah ditiru. Berisiko tinggi soalnya,” tegasnya.

Selain berinvestasi, Erlangga juga melakukan trading. Bedanya, trading itu untuk jangka pendek, misalnya sepekan, sedangkan investasi untuk jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.Lalu, mana yang menghasilkan lebih banyak uang? “Tidak ada yang lebih besar. Bagi saya, tinggal menambah keran untuk aliran pendapatan yang mana,” pungkasnya. (aya/wa)

Sumber : radarsolo

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d