PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis guna mengerek kinerja keuangan di tahun 2022. Pada tahun depan, ADHI juga mengejar target penyelesaian dua proyek jumbo yakni Light Rail Transit (LRT) dan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengungkapkan, pihaknya memiliki sejumlah proyek lanjutan (carry over), termasuk dari proyek yang didapat pada tahun ini untuk digarap tahun depan. Apalagi, pandemi Covid-19 yang masih melanda membuat adanya pergeseran jadwal dan kontrak di beberapa proyek.
Dengan kondisi ekonomi yang beranjak pulih serta pandemi yang lebih terkendali, Entus optimistis pada tahun depan ADHI tetap bisa menumbuhkan raihan kontrak baru dan kinerja keuangan.
"Harapannya, pada tahun depan dari sisi kontrak masih bisa bertumbuh 20%-25%, dan untuk kinerja juga kurang lebih sebesar itu," kata dia dalam public expose yang digelar secara virtual, Rabu (17/11).
Saat ini ADHI pun sedang menggarap sejumlah proyek jumbo. Direktur Operasi I ADHI, Suko Widigdo mengungkapkan, untuk proyek Jalan Tol Sigli-Banda Aceh saat ini secara total sudah mencapai 76,4%. Proyek jalan tol sepanjang 74,2 kilometer ini terdiri dari enam seksi.
Seksi 3 dan Seksi 4 sudah selesai dan beroperasi. Sedangkan empat seksi lainnya masih dalam tahap penyelesaian. Rencananya, pada akhir tahun ini ADHI bisa merampungkan Seksi 2, yang saat ini progresnya sudah mencapai 97,8%.
Untuk Seksi 1, saat ini progresnya masih 43,2%. Sementara Seksi 5 di tahap 57,5% dan progres Seksi 6 mencapai 74,8%. "Harapannya di tahun depan kami bisa menyelesaikan Seksi 1, Seksi 5 dan Seksi 6," ujar Suko.
Selain itu, ADHI juga tengah menggeber pengerjaan proyek LRT Jabodebek Fase I. Direktur Operasi II ADHI, Pundjung Setya Brata mengatakan, secara keseluruhan, progres LRT sudah mencapai 88,1%.
Pengerjaan sipil dan struktur di semua lintasan yakni dari Cibubur-Cawang, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi telah selesai. Termasuk untuk pemasangan rel dan power supply juga sudah rampung.
ADHI mengejar target agar LRT bisa beroperasi pada 17 Agustus 2022. "Saat ini kami sedang dalam proses melakukan testing commissioning. Insha Allah bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan, proyek ini (LRT) sudah bisa commercial operation," ujar Pundjung.
Berbarengan dengan itu, ADHI juga mendorong anak usahanya, yakni PT Adhi Commuter Properti (ADCP) agar bisa melakukan percepatan dalam mengembangkan properti di area sekitar stasiun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, ADHI bisa membentuk ekosistem bagi para pengguna transportasi massal
"Sehingga saat tahun depan LRT dioperasikan, problem yang dihadapi pengguna transportasi massal yaitu mahalnya biaya dari rumah ke stasiun dan dari stasiun ke tempat kerja dapat dieliminir dengan adanya konsep LRT City," sambung Pundjung.
Di sisi lain, dengan keberhasilan dalam mengerjakan proyek LRT ini, Pundjung menyebut bahwa ADHI dimandatkan sebagai Champion di bidang engineering & construction untuk pengerjaan jalur kereta api (railway).
Pada bulan Agustus lalu, ADHI juga sudah menyelesaikan dua paket pengerjaan railway untuk kereta api Yogyakarta ke bandara internasional di Kulonprogo. Selain itu, ADHI juga sedang menggarap proyek MRT Jakarta CP 201 dengan join operasi bersama Shimizu.
Untuk meneguhkan posisinya sebagai champion di proyek railway, ADHI pun terus menggali potensi pasar. Saat ini, ADHI juga sedang mengikuti tender pengerjaan railway commuter di Filipina.
"Kami mengikuti di sana, ada dua paket. Kami menunggu proses selanjutnya, mudah-mudahan bisa kami kapitalisasi menjadi kontrak baru, sekaligus sebagai lahan untuk meningkatkan kompetensi kami di bidang perkeretaapian," ujar Pundjung.
Selain di Indonesia dan Filipina, Entus Asnawi mengatakan bahwa ADHI siap menggali potensi proyek perkeretaapian di kawasan Asia Tenggara. "Kami akan melangkah ke regional dengan bekal pengalaman yang kami miliki untuk menyelesaikan pekerjaan di perkeretaapian," ujar Entus.
sumber : kontan
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar