PT Jasa Marga (Persero) Tbk menggelar rangkaian program Road Safety Rangers yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan kampanye terkait dengan keselamatan berkendara, khususnya dalam mewujudkan perjalanan aman dan nyaman di jalan tol. Program ini dibuka dengan Road Safety Rangers Webinar yang mengusung tema The Importance of Safety Driving Awareness pada hari ini (25/11).
Turut hadir dalam acara webinar yang diselenggarakan secara hybrid, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Plh. Anggota Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mahbullah Nurdin, Direktur Kemitraan Indonesia Road Safety Partnership (IRSP) Yugi Hartiman, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan bahwa rangkaian program Road Safety Rangers tidak hanya mengulas seputar keamanan dan keselamatan berkendara, namun juga sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk lebih bertanggung jawab di jalan.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group di tahun 2021 hingga bulan September, 81% faktor penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi. Selain itu, jumlah kecelakaan tunggal mencapai 44% dari total kecelakaan. Kami pantau melalui data speed camera Jasamarga Integrated Digital Map, jumlah rata-rata kendaraan over speed setiap harinya mencapai 14.194 Kendaraan," jelas Subakti.
Hal inilah yang mendorong Jasa Marga untuk terus berupaya melakukan edukasi dan kampanye kepada pengguna jalan, khususnya generasi muda, agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara. Subakti berharap, program ini dapat melahirkan komunitas Road Safety Rangers yang turut serta mempersuasi masyarakat serta menjadi role model dalam penerapan safety driving di Indonesia.
Hadir sebagai narasumber webinar, yang ahli dalam bidangnya khususnya dalam hal keselamatan berkendara, yaitu Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga Atika Dara Prahita yang menjelaskan jalan tol sebagai infrastruktur jalan berkeselamatan, Director of Training & Campaign IRSP Eko Reksodipuro yang menjelaskan prinsip dasar dan prosedur road safety, dan Automotive Enthusiast/Youtuber Mas Wahid yang menjelaskan keselamatan berlalu lintas di jalan tol dari sisi pengguna jalan.
Atika Dara Prahita mengatakan bahwa, jalan tol sebagai infrastruktur jalan berkeselamatan harus memenuhi standar yang terdiri dari 3 konsep, yang pertama forgiving road yaitu infrastruktur dan sarana perlengkapan jalan yang diimplementasikan untuk mengurangi fatalitas apabila terjadi kecelakaan, selanjutnya ada self explaining artinya sarana perlengkapan jalan yang dipasang dapat menjelaskan geometrik jalan serta arah yang dapat dituju di jalan tol, dan yang terakhir self enforcement berupa penerapan teknologi, fasilitas dan sarana perlengkapan jalan untuk mengatur pengemudi berkendara sesuai ketentuan yang berlaku.
"Ruas Jalan Tol Jasa Marga Group sudah menerapkan konsep jalan berkeselamatan, tidak hanya melalui Uji Laik Fungsi Jalan yang dilakukan sebelum jalan dioperasikan, Jasa Marga juga menjadi Badan Usaha Jalan Tol Pertama yang memperoleh sertifikat Star Rating iRAP untuk ruas jalan tol Jagorawi dan Cipularang dan mencapai target yang ditentukan oleh UN.s Sustainable Development Goals, yaitu memperoleh star rating 3 atau lebih. Hal ini kemudian dilengkapi Jasa Marga dengan penyelenggaraan program safety driving kepada pengendara, khususnya pengguna jalan tol, karena dari data sekitar 81% kecelakaan di jalan tol Jasa Marga Group diakibatkan oleh pengemudi, kemudian yang terbesar kedua diakibatkan oleh kendaraan yang tidak layak jalan, dan hanya sebesar 1% yang diakibatkan oleh jalan" jelas Atika.
Senanda dengan Atika, Eko Reksodipuro mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan dikarenakan oleh pengguna jalan itu sendiri. Hal ini sebagai akibat dari pengetahuan dasar tentang berkendara yang aman itu masih sangat minim. Ia juga menambahkan, penyumbang angka kecelakaan terbanyak ada di usia produktif, yang diakibatkan oleh kondisi emosi saat berkendara yang belum stabil.
"Di Indonesia sekolah formal untuk mengemudi itu tidak ada, sehingga kebanyakan pengendara kita di jalan itu adalah hasil belajar otodidak, sehingga kegiatan Road Safety Rangers ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan dari para pengendara khususnya di jalan tol, agar lebih paham apa itu peraturan yang ada di jalan tol, dan dasar-dasar keselamatan saat berkendara," ujar Eko Reksodipuro
Mas Wahid juga menyampaikan dari sudut pandang pengendara, tipikal pengendara di Indonesia yang kurang sabar dan sering memakai bahu jalan untuk mendahului serta berkendara dengan kecepatan diatas batas yang sudah ditentukan di jalan tol, sering menjadi penyebab kecelakaan.
"Sering saya temui teman saya atau followers yang update whatsapp story atau instastory sedang menerobos bahu jalan, atau merekam top speed mereka di jalan tol. Tentu itu bukan hal yang bijak untuk dilakukan, karena selain berbahaya, dan berpotensi diikuti oleh orang lain. Ada baiknya kita sebagai pengendara, khususnya di jalan tol, untuk terus mengkampanyekan safety driving sehingga keselamatan berkendaralah yang menjadi utama saat di jalan," kata Mas Wahid.
Webinar ini merupakan program pertama dari rangkaian program Road Safety Rangers dari Jasa Marga. Selanjutnya akan diadakan kegiatan Road Safety Rangers Training: Improving Safety Driving Skills pada tanggal 29-31 November 2021, dilanjutkan dengan kegiatan Road Safety Rangers Competition: Safe Travel Experience on Toll Roads with Travoy yang akan diadakan pada tanggal 26 November-5 Desember 2021, serta ditutup dengan kegiatan Road Safety Rangers Road Trip: Experience the Safe Trip on Jasa Marga Toll Roads yang akan diadakan pada 12 Desember 2021.(end)
sumber : IQPLUS
Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online
Komentar
Posting Komentar