google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ibu-ibu Nabung Saham Modal Rp 300 Ribu, Cuannya Sekarang 600 Persen Langsung ke konten utama

Ibu-ibu Nabung Saham Modal Rp 300 Ribu, Cuannya Sekarang 600 Persen


Kisah sukses berinvestasi saham dialami seorang ibu rumah tangga di Jakarta Timur. Berawal dari coba-coba, ia akhirnya mampu meraup cuan hingga 600 persen atau 6 kali lipat dari modal awal sebesar Rp 300 ribu. 

Nominal uang yang diinvestasikan wanita bernama Rahma ini mungkin dianggap receh, tapi bagi ia yang hanya dinafkahi suami tidak lebih dari Rp 1 juta, angka Rp 300 ribu terbilang besar. 

"Nominal besar kecil itu kan relatif banget ya. Buat kebanyakan orang Rp 300 ribu pastilah nggak ada apa-apanya, tapi buat saya lumayan. Bisa nabung saham segitu ya alhamdulillah," kata Rahma kepada Ayojakarta, Kamis 14 Oktober 2021. 

Saham yang ia beli pada pertengahan tahun 2020 adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (kode saham BBHI), sebelumnya PT Bank Harda Internasional. Waktu itu Rahma membeli 5 lot seharga Rp 611 per saham, dirupiahkan sebesar Rp 305.500. 

Alasan mengapa ia membeli saham tersebut tak lain karena masukan kakak sepupunya yang memang lebih dulu menggeluti dunia pasar modal. Saham BBHI diprediksi menguat ketika saat itu berita rencana akuisisinya oleh Chairul Tanjung ramai mengemuka. 

Prediksi itu tepat adanya. Chairul Tanjung lewat Mega Corpora resmi mengambil alih 73,71 persen saham Bank Harda Internasional pada April 2021. Nama Bank Harda Internasional kemudian berganti menjadi Allo Bank Indonesia. Sejak saat itu, harga sahamnya terus melambung tinggi. 

Pada perdagangan hari ini pukul 11.02 WIB, saham BBHI naik 3,76 persen dari penutupan perdagangan kemarin ke angka 4.420 per saham. 

Tangkapan layar hasil investasi saham / dok. Rahma

"Kalau tadi liat untung aku udah 600 persenan. Itu sahamnya nggak diapa-apain, didiemin aja gitu dia bergerak sendiri. Harusnya bisa di-top-up biar lebih maksimal, cuma belum ada dana buat top-up lagi. Alhamdulillah udah untung," ujar Rahma. 

Wanita berusia 32 tahun ini mengaku tidak mengerti dunia pasar modal hingga pandemi Covid-19 memaksa dirinya memutar otak mencari penghasilan dan simpanan untuk biaya sekolah anak. Beruntung, sang kakak sepupu mau membimbing Rahma belajar setahap demi setahap mengenai investasi saham. 

"Buat ibu-ibu kaya saya gini sudah susah ya cari kerja kantoran, mau jualan juga bingung modalnya mesti gimana. Saya ngeliat investasi atau trading saham ini prospek banget, makanya saya mau belajar," katanya. 

Cerita sukses yang sama juga dirasakan Yuni, ibu rumah tangga di Bekasi. Sempat apatis dengan dunia pasar modal, wanita 33 tahun itu akhirnya mampu membuktikan diri. Bermodal Rp 1 juta, ia meraup cuan dari investasi saham PT Bank Jago Tbk (kode saham ARTO) hingga 100 persen. 

"Itu pas lagi rame ARTO sahamnya mau dibeli Gojek, ya namanya masih pemula kan biasanya ikut-ikutan ya. Ya udah coba beli aja Rp 1 juta waktu itu harganya masih Rp 5000-an kalo nggak salah," ujar Yuni. 

Sama seperti Rahma, ia pun tidak mengutak atik saham tersebut hingga harga saham menyentuh angka Rp 10.000. Di situ ia sempat kaget karena tak menyangka pergerakannya lumayan cepat. 

"Iya inilah mungkin yang dibilang menabung saham, investasi saham. Saya jadi makin tertarik dan belajar juga soal fundamental saham," katanya. 

Terpantau harga saham ARTO pada perdagangan hari ini pukul 11.20 WIB naik 2,04 persen ke level 12.500 per saham. 

Terlepas dari cuan yang dirasakan dari berinvestasi saham, investor juga perlu belajar mengenai fundamental serta teknikal sebuah saham. Bukan sekadar termakan pompom atau isu semata. Hal ini untuk meminimalisir potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi dalam dunia pasar modal. 

Selamat berinvestasi!

sumber : ayojakarta




Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d