google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Delta Dunia Makmur (DOID) incar dua perusahaan untuk diakuisisi Langsung ke konten utama

Delta Dunia Makmur (DOID) incar dua perusahaan untuk diakuisisi


PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) sedang dalam sikap agresif untuk melebarkan bisnisnya. Bukan hanya satu, namun perusahaan milik Grup Northstar ini tengah mengincar dua perusahaan sekaligus untuk diakuisisi.

Open Cut Mining East menjadi salah satu target utama DOID. Rencana akuisisi ini sejatinya sempat menjadi perbincangan di pasar. Kabar ini kemudian terkonfirmasi dalam laporan keuangan DOID yang dirilis Senin (15/11).

Pada 11 Oktober lalu, DOID melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), menandatangani perjanjian asset sale agreement untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan atas Open Cut Mining East. Perusahaan tersebut merupakan anak usaha Downer EDI ltd, sebuah perusahaan kontraktor pertambangan asal Australia.

Akuisisi akan dilakukan oleh BUMA International Pty. Ltd, anak usaha BUMA yang dibentuk di Australia dengan kepemilikan saham 90%.

BUMA International telah melakukan pembayaran uang muka setara US$ 12 juta, atau setara sekitar Rp 169 miliar jika menggunakan asumsi kurs Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat (AS), terkait akuisisi tersebut. Akuisisi ini akan efektif tergantung atas pemenuhan kondisi tertentu.

 Manajemen DOID belum bersedia memberikan informasi lebih lanjut terkait akuisisi Open Cut Mining East. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, nilai akuisisi secara keseluruhan mencapai US$ 110 juta hingga US$ 150 juta. Sisa penyelesaian transaksi ditargetkan rampung sebelum akhir 2021.

Masih di bulan yang sama, DOID juga sudah menyelesaikan kesepakatan untuk memperoleh 298,44 juta atau setara 15,36% saham Asiamet Resources Ltd. Untuk ini, DOID merogoh kocek hingga US$ 9,32 juta.

Asiamet merupakan tambang tembaga yang terdaftar di Bursa Efek London dan memiliki tambang di Kalimantan Tengah.

sumber : kontan




Lebih lengkapnya silahkan klik :Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...