google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BEI bakal tutup informasi kode broker, berikut efeknya menurut analis Langsung ke konten utama

BEI bakal tutup informasi kode broker, berikut efeknya menurut analis


Penyesuaian mekanisme pre-opening dan pre-closing dilakukan dengan menambah informasi Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV), serta fitur Random Closing.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, informasi IEP dan IEV akan memberikan indikasi harga dan volume yang akan terjadi pada sesi pre-opening dan pre-closing.

Dengan begitu, investor dapat memperkirakan harga pembukaan dan penutupan yang bakal terbentuk.

Terkait Random Closing, BEI memberlakukan fitur ini selama dua menit sebelum waktu trade matching yang dilanjutkan dengan post trading. Dengan menggunakan asumsi jam perdagangan selama pandemi, maka Random Closing berlangsung pada 14.58-15.00 waktu JATS.

"Lewat fitur Random Closing, investor dapat memasukkan harga yang wajar pada sesi pre-closing yang diharapkan dapat meredam terjadinya manipulasi pada saat harga penutupan atau marking the close," kata Laksono saat acara Edukasi Wartawan Pasar Modal secara virtual, Rabu (24/11).

Selain itu, IEP, IEV, dan Random Closing diharapkan dapat mendorong pembentukan harga penutupan yang lebih wajar, mencegah pergerakan harga yang tajam saat penutupan, meningkatkan transparansi pembentukan harga penutupan, dan meningkatkan terjadi transaksi di sesi pre-closing. Menurut Laksono, fitur-fitur tersebut juga sudah diterapkan di bursa lain di dunia.

Meskipun begitu, menurut William, selama pre-opening dan pre-closing tetap ada, maka harga saham tetap bisa mengalami lonjakan atau membentuk celah dari harga sebelumnya.

Misalnya, harga sebelumnya di Rp 100 per saham tapi saat penutupan menjadi Rp 105. Jadi, ada kesenjangan karena perdagangan tidak melalui harga Rp 101, Rp 102, Rp 103 dan Rp 104 terlebih dahulu.

Terkait perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi, BEI memberikan tambahan 15 menit setelah pasar reguler tutup. Dengan menggunakan asumsi waktu perdagangan selama pandemi, maka tambahan jam perdagangan tersebut berlangsung pada 15.15-15.30 JATS.

Tambahan waktu ini untuk mengakomodasi masukan dan kebutuhan pelaku pasar seperti perusahaan efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan transaksi negosiasi di akhir hari.

Tak ketinggalan, BEI juga menambahkan fitur Market Order. Penyesuaian ini akan memudahkan investor untuk menyampaikan pesanan pada harga pasar sehingga hanya perlu memasukkan volume. Aturan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi terjadinya transaksi sehingga mendorong terciptanya likuiditas pasar.

sumber : kontan


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d