Operator seluler XL Axiata siap mengembangkan layanan internet 4G di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) yang terkategori sebagai daerah terdepan terluar dan tertinggal (3T).
Penyediaan layanan ini bergulir setelah XL Axiata terpilih menjadi salah satu operator mitra kerja sama pemerintah dalam program penyediaan layanan seluler 4G di wilayah 3T.
"Semoga penyediaan layanan internet ini memberikan dampak positif dan menunjang perekonomian daerah Mentawai" kata Direktur Teknologi dan Chief Teknologi Officer XL Axiata I Gede Darmayusa dalam keterangan pers yang diterima di Padang, Selasa.
Ia menjelaskan program tersebut bagian dari realisasi jaringan 4G Universal Service Obligation (USO) yang dikoordinasi oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Sedikitnya ada 11 desa di enam kecamatan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang masuk dalam jangkauan program tersebut.
Dengan rincian desa Bulasat Makalo (Kecamatan Pagai Selatan), Maileppet, Matotonan, Muntei, (Kecamatan Siberut Selatan), Saibi Samukop (Kecamatan Siberut Tengah).
Kemudian desa Malancan, Mongan Poula (Kecamatan Siberut Utara), Taikako (Kecamatan Sikakap), Mara, dan Sioban (Kecamatan Sipora Selatan).
Selain Kabupaten Kepulauan Mentawai, program USO yang dikelola oleh XL Axiata itu juga menjangkau daerah terpencil lain dengan total 132 desa.
Ratusan desa itu tersebar di tujuh provinsi seperti Nias (Sumatera Utara), Pulau Banyak dan Pulau Aceh (Aceh), Natuna dan Anambas (Kepulauan Riau), di perairan Selat Malaka, dan lainnya.
I Gede menjelaskan semua jaringan yang dibangun dalam program ini merupakan jaringan 4G menggunakan koneksi vsat dan terestrial.
XL Axiata bertugas untuk mengintegrasikan infrastruktur jaringan 4G USO yang disediakan oleh BAKTI dengan jaringan core dan billing milik XL Axiata, termasuk memberikan layanan pelanggan secara "end to end"
Penetapan setiap titik lokasi ditetapkan oleh pemerintah dimana BAKTI sebagai penanggung jawab penyedia infrastruktur radio dan backhaul sampai ke titik point of integration dengan operator seluler.
Teknis pembangunan infrastruktur jaringan radio serta transport sampai ke titik interkoneksi dengan operator juga ditangani oleh BAKTI.
Sedangkan operasionalnya pihak XL Axiata menunggu pembangunan infrastruktur itu selesai sehingga bisa diintegrasikan dengan jaringan core, billing, serta system layanan pelanggan.(end/ant)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar