google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo United Tractors (UNTR) optimistis capai target penjualan 3.000 alat berat tahun ini Langsung ke konten utama

United Tractors (UNTR) optimistis capai target penjualan 3.000 alat berat tahun ini


PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan penjualan 2.194 unit alat berat Komatsu sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Angka ini naik 84,21% dari realisasi di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 1.191 unit.

Tahun ini, UNTR menargetkan dapat menjual 3.000 unit alat berat. Ini artinya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) tersebut sudah merealisasikan 73,13% dari target akhir tahun. Hitungan kasar, UNTR masih harus menjual 806 unit alat berat di sisa tahun ini atau sekitar 268 unit alat berat per bulannya untuk mencapai minimal target.

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai. Penjualan alat berat masih didorong utamanya oleh kebutuhan di sektor pertambangan dan konstruksi/ infrastruktur.

“Kami optimistis bisa delivery unit sesuai target hingga akhir tahun,” terang Sara kepada Kontan.co.id, Selasa (26/10).

Memang, sektor pertambangan masih mendominasi penjualan alat berat sepanjang sembilan bulan pertama, yakni sebanyak 49% dari total penjualan. Disusul oleh penjualan ke sektor konstruksi sebesar 27%, penjualan ke sektor kehutanan sebesar 14%, dan penjualan ke sektor agribisnis sebesar 10%.

Adapun secara bulanan, UNTR tercatat menjual 304 unit alat berat Komatsu pada September 2021. Jumlah ini menurun 6,7% dari penjualan pada Agustus 2021 yang mencapai 326 unit. Penjualan di Agustus 2021 masih memegang rekor penjualan dengan unit tertinggi sepanjang tahun ini.

Penjualan alat berat pada September 2021 juga masih didominasi oleh sektor pertambangan, yakni sebanyak 56% dari total penjualan. Disusul oleh penjualan ke sektor konstruksi sebesar 30%, penjualan ke sektor kehutanan sebesar 9%, dan penjualan ke sektor agribisnis sebesar 6%. Per September 2021, pangsa pasar (market share) Komatsu sebesar 21% secara nasional.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...