google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo RUPSLB ALKINDO NARATAMA (ALDO) SETUJUI RENCANA RIGHTS ISSUE Langsung ke konten utama

RUPSLB ALKINDO NARATAMA (ALDO) SETUJUI RENCANA RIGHTS ISSUE


PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi memperoleh persetujuan untuk melakukan aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue dari pemegang saham yang diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang digelar hari ini. Perseroan siap melepas sebanyak 216 juta saham atau setara 19,7% melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PUT) II.

Presiden Direktur ALDO, H. Sutanto menyatakan, "Dalam rangka menambah nilai perusahaan, Perseroan berencana untuk melakukan peningkatan kepemilikan saham dalam Entitas Anak yaitu PT Swissfex Naratama lndonesia (Swisstex) dan PT Alfa Polimer lndonesia (API) masing-masing dari 51% menjadi 99%, dengan membeli saham secara langsung dari pemegang saham lama dalam Swisstex dan APl, dengan mekanisme inbreng antara saham Right Issue dengan saham milik pemegang saham dalam Swisstex dan APl."

H. Sutanto melanjutkan, "Kami berharap aksi korporasi berupa rights issue ini dapat mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan sehingga akan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan Perseroan dan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Jika semua berjalan sesuai rencana, hasil aksi korporasi ini nantinya juga akan digunakan untuk menambah kepemilikan 48% saham anak usaha, yakni PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex), sebanyak 705,12 juta saham dan pembelian 48% saham PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) atau sebanyak 587,52 juta saham dan sisanya dalam bentuk kas sekitar 12,2% untuk modal kerja Perseroan," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam RUPSLB Perseroan juga telah menyetujui rencana penerbitan waran seri I maksimum 35% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang HMETD untuk melaksanakan haknya. Namun, apabila pemegang tidak melaksanakan HMETD dan waran seri I, maka terdilusi sebesar sebesar 23,08%. Rencana rights issue dan penerbitan waran ini akan dilaksanakan oleh ALDO setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai informasi, hingga Semester I-2021, kontribusi penjualan dari anak usaha PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) yang bergerak pada segmen kimia tekstil sebesar Rp111,2 miliar. Sedangkan penjualan segmen Polimer dari anak usaha PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) tercatat mengalami peningkatan terbesar sebesar 46,3% yoy atau mencapai Rp111,9 miliar salah satunya sehubungan dengan meningkatnya permintaan produk-produk furnitur dan mabel di pasar dalam negeri dan luar negeri, terutama di Amerika Serikat. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...