google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham MEDC, IRRA, ACES dan BBRI oleh MNC Sekuritas | 8 Oktober 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham MEDC, IRRA, ACES dan BBRI oleh MNC Sekuritas | 8 Oktober 2021


MNCS Daily Scope Wave 8 Oktober 2021

Menutup perdagangan kemarin (7/10), IHSG ditutup cenderung flat ke level 6,416. Kami perkirakan, saat ini posisi IHSG sedang berada di akhir wave [v] dari wave A pada label hitam atau akhir wave (iii) pada label merah. Hal tersebut berarti, posisi IHSG akan cenderung menguat terbatas dan rawan terkoreksi dalam jangka pendek. Adapun area koreksi IHSG berada pada rentang area 6,350-6,400 terlebih dahulu.

Support: 6,263, 6,148

Resistance: 6,504, 6,689


MEDC - Buy on Weakness (570)

Pada perdagangan kemarin (7/10), MEDC ditutup terkoreksi agresif sebesar 6,6% ke level 570 dan diikuti dengan munculnya tekanan jual. Kami memperkirakan, saat ini posisi MEDC sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [iii] dari wave 3. Manfaatkan koreksi yang terjadi pada MEDC untuk melakukan BoW dan skenario ini berlaku bila MEDC masih bergerak di atas 520.

Buy on Weakness: 540-570

Target Price: 600, 650

Stoploss: below 520


IRRA - Buy on Weakness (1,865)

Kemarin (7/10), IRRA ditutup menguat 3,3% ke level 1,865, pergerakan IRRA pun sudah menembus dari MA60-nya. Posisi IRRA diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C dari wave (B) dan akan lebih terkonfirmasi bila IRRA mampu break resistance di 1,910.

Buy on Weakness: 1,825-1,865

Target Price: 2,100, 2,400

Stoploss: below 1,740


ACES - Buy on Weakness (1,450)

ACES ditutup kembali menguat sebesar 2,8% ke level 1,450 pada perdagangan kemarin (7/10), penguatan ACES pun tertahan oleh resistance trendline yang terbentuk. Kami perkirakan, saat ini posisi ACES sudah berada di akhir wave 1 dari wave (3) sehingga penguatannya akan relatif terbatas dan rawan koreksi membentuk wave 2. Manfaatkan koreksi ACES ini untuk melakukan BoW selama masih bergerak di atas 1,290.

Buy on Weakness: 1,350-1,420

Target Price: 1,520, 1,620

Stoploss: below 1,290


BBRI - Buy on Weakness (4,120)

BBRI ditutup di level 4,120 pada perdagangan kemarin (7/10) dan penguatan BBRI masih tertahan oleh MA200-nya. Saat ini, posisi BBRI diperkirakan sudah berada di akhir wave [iii] dari wave A dari wave (B). Hal tersebut berarti, penguatan BBRI diperkirakan relatif terbatas dan rawan koreksi membentuk wave [iv]. Manfaatkan koreksi ini untuk BoW.

Buy on Weakness: 3,920-4,060

Target Price: 4,300, 4,400

Stoploss: below 3,860


Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...