PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) berhasil membukukan pendapatan sepanjang periode Januari-September 2021 (9M2021) sebesar Rp1,09 triliun atau tumbuh 671,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp141,1 miliar.
Kenaikan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih ikut meningkat signifikan, bahkan naik lebih tinggi sebesar 840,7% menjadi Rp 84,9 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,03 miliar.
Dari neraca perusahaan, nilai ekuitas 9M2021 juga mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp508,1 miliar atau naik 84,7% dari posisi ekuitas 6M2021. Kenaikan tersebut berasal dari realisasi penjualan saham treasury kepada PT Global Dinamika Kencana yang merupakan transaksi awal (uang muka) untuk akuisisi 51% PT Oneject Indonesia.
Sementara liabilitas perseroan mengalami penurunan sebesar 44,3% dari Rp699,9 miliar di 6M2021 menjadi Rp389,7 miliar di 9M2021. Penurunan terbesar berasal dari penurunan utang dagang seiring dengan tingginya realisasi penjualan di kuartal III. Kenaikan ekuitas yang disertai dengan turunnya liabilitas membuat rasio hutang terhadap modal perseroan pun turun di bawah 1x menjadi 0,8x dari posisi sebelumnya di 6M2021 sebesar 2,5x atau posisi FY2020 sebesar 1,2x. Sementara itu untuk rasio utang berbunga terhadap modal (Interest Bearing Debt) perseroan berada pada level yang sangat rendah dibawah 0,1x.
Secara kuartalan (QoQ) kinerja kuartal III 2021 perseroan juga meningkat dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Pendapatan yang diraih perseroan di kuartal III 2021 (Juli . September) sebesar Rp521,2 miliar mengalami peningkatan sebesar 54,6% dibandingkan pendapatan di kuartal II 2021 sebesar Rp337,0 miliar.
Direktur Keuangan PT Itama Ranoraya Tbk Pratoto Setno Raharjo menjelaskan performa pendapatan dan laba di kuartal III 2021 diatas performa kuartal sebelumnya (kuartal I dan kuartal II). Begitu juga untuk performa neraca keuangan perseroan, terkhusus kenaikan signifikan pada ekuitas perseroan pasca penjualan saham treasury.
"Per 30 September 2021, ekuitas kami mengalami peningkatan signifikan dan disaat yang sama nilai utang kami turun signifikan, hal ini membuat posisi neraca kami semakin kuat. Rasio utang terhadap ekuitas kami sebesar 0,8x, bahkan untuk rasio utang berbunga terhadap ekuitas berada pada level yang sangat rendah dibawah 0,1x. Rasio utang akan kembali turun di akhir tahun seiring dengan realisasi penjualan di kuartal keempat 2021. Artinya kami memiliki struktur permodalan yang sangat solid dengan kemampuan leverage yang besar", jelas Pratoto.
Realisasi performa di kuartal III 2021, membuat perseroan semakin optimis untuk bisa kembali meraih targetnya di tahun ini. Perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun 2021 tumbuh pada kisaran 80%-100%.
"Insya Allah kami optimis dapat merealisasikan target pendapatan dan laba bersih kami untuk FY2021. Hal lain yang juga sangat penting di tahun ini adalah kami bisa menyelesaikan transaksi tahap pertama untuk proses akuisisi PT Oneject Indonesia, sebagai bagian komitmen kami terhadap rencana transformasi bisnis kami. Performa pertumbuhan yang tinggi, kondisi neraca yang sangat kuat dan realisasi dari akuisisi PT Oneject Indonesia di tahun depan, membuat kami semakin optimis untuk performa kami di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya", tutup Pratoto. (end/as)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar