google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT HK Metals Utama Tbk Akan Melakukan Righs Issue Langsung ke konten utama

PT HK Metals Utama Tbk Akan Melakukan Righs Issue


Perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri besi, baja dan alumunium, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) berencana menggelar aksi korporasi melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5.150.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Namun harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini belum ditentukan.

"Rencana ini telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini. Merujuk pada ketentuan Pasal 8 ayat 3 POJK 14, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan. Rights issue diharapkan akan digelar dan selesai di kuartal I tahun 2022," kata Direktur Utama HKMU Muhamad Kuncoro dalam konferensi pers usai RUPSLB di District 8, Treasury Tower, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).

Muhamad Kuncoro mengatakan, jangka waktu pelaksanaan PUT atau rights issue tersebut akan dilakukan setelah perseroan mengantongi Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana rights issue, setelah dikurangi dengan seluruh komisi, biaya, ongkos dan pengeluaran lainnya, akan digunakan untuk modal kerja, pembayaran sebagian utang, dan sisanya untuk anak usaha.

"Kami memperkirakan bahwa dalam hal dana yang diperoleh dari hasil HMETD ini digunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana, maka kami akan memiliki sejumlah dana yang bisa digunakan sebagai modal kerja untuk pelaksanaan strategi bisnis ritel dan pembayaran sebagian utang," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jodi Pujiyono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan HKMU, menambahkan bahwa aksi rights issue ini juga menjadi salah satu strategi dalam menggandeng mitra baru di tengah membaiknya kinerja bisnis.

Berdasarkan Keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan, saat ini pemegang saham HKMU yakni PT Hyamn Sukses Abadi dengan porsi 46,87% atau 1.509.963.750 saham, sementara investor pulik (di bawah 5%) sebesar 53,13% atau sebanyak 1.711.786.250 saham.

Dengan asumsi semua pemegang saham menyerap haknya, maka setelah rights issue, skenario awal sebelum adanya mitra baru yakni Hyamn Sukses tetap akan memiliki 46,87% dengan porsi saham bertambah menjadi 3.923.656.095 dan publik tetap sebesar 53,13% dengan jumlah saham naik menjadi 4.448.093.905 saham.

Dalam upaya peningkatan tata kelola perusahaan, pemegang saham juga sudah menetapkan komisaris baru yakni aktor Ricky Harun. Putra dari aktris Donna Harun ini ditetapkan menjadi Komisaris Independen HKMU melalui RUPST dan RUPSLB 16 Agustus lalu. Pengangkatan Ricky sebagai salah satu komisaris lantaran dirinya merupakan seorang public figure yang diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang produk HKMU. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...