google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Kredit PT Bank Jago Tbk Alami Pertumbuhan 502% Langsung ke konten utama

Kredit PT Bank Jago Tbk Alami Pertumbuhan 502%


Fokus melayani segmen ritel dan mass market dengan menggunakan teknologi, PT Bank Jago Tbk (Jago) membukukan kinerja positif. Setelah enam tahun terakhir mencatatkan kerugian, pada kuartal ini Jago berhasil meraih laba bersih.

Pencapaian di kuartal III-2021 ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang solid, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di level sangat rendah dan efisiensi biaya dana berkat peningkatan dana murah (current account saving account/CASA).

Penyaluran kredit hingga akhir September 2021 mencapai Rp3,73 triliun, melonjak 502% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit terutama terjadi di kuartal III dengan kenaikan sebesar Rp1,56 triliun dari posisi kuartal sebelumnya (Q to Q).

"Prosentase kenaikannya terlihat tinggi karena kami berangkat dari baseline yang rendah. Tapi kami melihat kemajuan bisnis yang konsisten dari waktu ke waktu. Kami akan menjaga momentum ini dengan terus memperluas kolaborasi dan integrasi dengan ekosistem digital," kata Kharim Siregar, Direktur Utama Bank Jago.

Saat ini aplikasi Jago telah terintegrasi dengan aplikasi reksadana online Bibit.Id dan super app Gojek.

Integrasi ini memampukan konsumen untuk mengakses produk dan layanan jasa keuangan secara seamless, mudah, cepat dan aman. Fitur Kantong Jago yang terhubung dengan aplikasi Bibit dan Gojek juga membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih disiplin, inovatif dan kolaboratif.

Selain berkolaborasi dengan Bibit dan Gojek, Jago juga bekerjasama dengan sejumlah fintech lending,multifinance dan institusi keuangan lain berbasis digital. Pola kerjasama pembiayaan (partnership lending) ini memampukan Jago untuk ekspansif namun dengan pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 0,6%.

"Pencapaian ini mengonfirmasi bahwa bisnis model kami sudah tepat. Implementasi konsep kolaborasi dengan ekosistem digital dalam melayani nasabah terbukti membuat kami tumbuh anorganik, efektif dan cepat," kata Kharim.

Pertumbuhan kredit sebesar 502% berdampak pada pendapatan bunga yang meningkat 478% menjadi Rp355 miliar. Sementara itu, beban bunga hanya terkerek 104% menjadi Rp38 miliar. Hal ini menghasilkan pendapatan bunga bersih senilai Rp318 miliar, atau tumbuh 640%. Net interest margin (NIM) kini berada di angka 6,1%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar 4,4%.

Kemampuan menekan beban bunga tak lepas dari upaya Jago memperbanyak komposisi dana murah. Hingga akhir September 2021, total dana pihak ketiga mencapai Rp2,54 triliun, tumbuh 564%. Dari jumlah tersebut, dana murah atau CASA sebanyak Rp985 miliar, melonjak 1.031%. Sedangkan deposito senilai Rp1,6 triliun, meningkat 427%. Proporsi CASA terus membaik.

Sebagai pembanding, porsi CASA pada September 2021 mencapai 38,72%, jauh lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 22,74%, atau posisi akhir Juni sebesar 30,21%. Pada kurun waktu yang sama, porsi deposito terhadap DPK telah menyusut dari 77,26% menjadi 69,79% dan kini 61,3%.

"Porsi CASA yang terus membesar ini mempengaruhi struktur biaya dana sehingga berdampak positif pada perolehan margin. Peningkatan dana murah ini juga menunjukkan tingkat penerimaan publik yang semakin baik terhadap aplikasi Jago," kata Kharim.

Pertumbuhan kredit yang agresif, rasio NPL di level rendah dan kemampuan memperbaiki struktur biaya dana, berdampak positif pada perolehan laba bersih (net profit after tax/NPAT) senilai Rp14 miliar.

Pencapaian pada kuartal III-2021 ini sekaligus memutus rantai kerugian yang membelit perseroan selama 6 tahun terakhir.

"Meski laba tahun berjalan masih negatif, kami tetap bersyukur atas pencapaian ini. Kami optimistis kinerja kami di masa mendatang akan terus membaik dan Jago akan menjadi bank digital yang profitable serta mampu untuk tumbuh secara berkelanjutan," kata Kharim.

Sementara itu, aset Jago mencapai Rp11 triliun per akhir September 2021, tumbuh 536%. Adapun permodalan mencapai Rp8 triliun, sangat solid untuk menunjang ekspansi dan rencana bisnis Jago ke depan. (end/pu)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memeg...