google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo KINERJA MEMBAIK, ACSET INDONUSA BERHASIL TEKAN RUGI BERSIH 49% DI KUARTAL KETIGA 2021 Langsung ke konten utama

KINERJA MEMBAIK, ACSET INDONUSA BERHASIL TEKAN RUGI BERSIH 49% DI KUARTAL KETIGA 2021


Hingga kuartal ketiga tahun 2021, PT Acset Indonusa Tbk (ACSET) membukukan pendapatan sebesar Rp1,081 triliun atau meningkat sebesar 12,5% dari Rp960,73 miliar pada periode yang sama tahun 2020. ACSET terus menjaga konsistensi dalam mencatatkan perbaikan pada beban dan biaya keuangan, sehingga Perseroan mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 49% dari Rp753,38 miliar menjadi Rp385,82 miliar.

Hingga periode ini, ACSET mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp369,92miliar yang terdiri dari proyek bidang fondasi, infrastruktur dan struktur. Beberapa di antaranya adalah pekerjaan bidang fondasi di JPO Stasiun LRT Kuningan dan Shore Protection PLTU Batang. Seluruh proyek fondasi dikerjakan oleh anak usaha ACSET yakni PT Acset Pondasi Indonusa. Pada Bidang infrastruktur, ACSET mendapatkan pekerjaan di Scrap Fill & Overlay (SFO). Sementara itu, pada bidang struktur, ACSET mendapatkan kontrak baru di pekerjaan Apartemen Cleon Park Garden City.

Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektor infrastruktur sebesar 51,4%, konstruksi sebesar 37,6%, fondasi sebesar 7,0% dan sektor lainnya sebesar 4,0%. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dan jasa sewa yang dilakukan oleh anak usaha.

Per kuartal ketiga 2021, Perseroan telah menyelesaikan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 27 Agustus 2021 yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan para pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada 18 Agustus 2021. Total perolehan dana dalam aksi korporasi senilai Rp1,5triliun dan telah digunakan Perseroan untuk memperbaiki dan memperkuat struktur permodalan Perusahaan dalam menyongsong kontrak . kontrak baru ke depannya.

Di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi, ACSET terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan kinerja. Operational excellence dengan disiplin finansial masih menjadi agenda besar ACSET di tahun ini dan Perseroan percaya bahwa upaya-upaya yang dilakukan di internal masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengkajian kembali atas proses bisnis dilakukan secara intensif agar dapat memberikan pelayanan dengan biaya yang lebih efisien bagi pelanggan Perseroan. Hal ini juga didukung oleh inisiatif-inisiatif digitalisasi yang diharapkan dapat menciptakan infrastruktur sistem yang lebih andal bagi kegiatan operasional ACSET. ACSET senantiasa mengambil langkah-langkah strategis yang dipandang mampu mendukung pertumbuhan Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d