PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) membutuhkan dana segar sekitar Rp150-200 miliar untuk mendukung ekspansi bisnisnya di bidang usaha kebun kelapa sawit, industri biodiesel dan perdagangan produk-produk kimia.
"Oleh karena itu, kami berharap ada investor baru yang menyuntikan dana untuk pengembangan bisnis ETWA,"kata Presiden Direktur ETWA, Lie Kiong, dalam paparan publik, di Jakarta, Kamis (14/10).
Lie Kiong menjelaskan, Perseroan akan melakukan jasa tolling produksi dan juga akan melakukan produksi sendiri untuk penjualan ekspor serta memodifikasi pabrik biodisel (Fame) menjadi pabrik kimia (MBAC).
Di sektor perkebunan kelapa sawit, menurut Lie, Perseroan berencana merehabilitasi fisik tanaman dalam rangka mengoptimalkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan infrastruktur dalam lingkungan kebun, membangun pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 45 TPH dan melanjutkan pengembangan kebun sawit di area sisa lahan dalam HGU.
"Untuk peningkatan kapasitas PKS itu dana yang butuhkan itu sebesar Rp100 miliar dan perawatan perkebunan mencapai Rp50-60 miliar,"katanya.
Ia menambahkan, PKS baru itu akan mulai dibangun pada Februri 2022 dengan masa pembangunan selama 16 bulan. "Jadi tahun 2023 kondisi ETWA akan membaik,"tuturnya. (end/as)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar