google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Akan Terbitkan Efek Modal AT-1 Langsung ke konten utama

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Akan Terbitkan Efek Modal AT-1


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. ((BNI/BBNI) menyampaikan bahwa pada tanggal 16 September 2021, Perseroan telah menyelesaikan roadshow, penawaran dan pricing sehubungan dengan rencana penerbitan BNI Additional Tier 1 Perpetual Non-Cumulative Capital Securities (Efek Modal AT-1).

Adapun Efek Modal AT-1 yang ditawarkan BNI ini sebesar US$600 juta dengan distribusi (imbal hasil) sebesar 4,3% per tahun. Adapun aksi ini dilakukan dalam kerangka penerbitan efek global berdasarkan ketentuan Regulation S (Reg S), US Securities Act, yang akan terdaftar di Singapore Stock Exchange.

"Sebagai instrumen modal inti tambahan bank (Additional Tier 1) maka Efek Modal AT-1 ini di terbitkan sesuai persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 11/POJK.03/2016 Tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK Nomor 34/POJK.03/2016, salah satunya memiliki fitur mekanisme write down dalam hal bank berpotensi terganggu kelangsungan usahanya,"tulis Manajemen BNI, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Sebagai informasi, Efek Modal AT-1 yang akan diterbitkan merupakan instrumen utang yang memiliki karakteristik modal, bersifat subordinasi, tidak memiliki jangka waktu, dan pembayaran distribusi (imbal hasil) tidak dapat diakumulasikan (perpetual non-cumulative subordinated debt).

"Efek Modal AT-1 ini tidak ditawarkan atau dijual di Indonesia atau kepada investor Indonesia baik individu, institusi maupun bentuk hukum lainnya,"terangnya. Sehubungan dengan rencana penerbitan Efek Modal AT-1 tersebut, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Pembelian Efek (Subcription Agreement) pada tanggal 16 September 2021.

"Dana hasil rencana penerbitan Efek Modal AT-1 akan digunakan untuk menambah modal inti tambahan bank, secara umum untuk penguatan modal, meningkatkan pembiayaan serta untuk memperkuat komposisi struktur dana jangka panjang,"paparnya.

Rencana penerbitan Efek Modal AT-1 akan memberikan dampak positif terhadap kondisi keuangan Perseroan. Perseroan berencana akan menyelesaikan penerbitan Efek Modal AT-1 pada 24 September 2021, atau tanggal setelahnya, tidak lebih lambat dari 8 Oktober 2021. Penawaran Efek Modal AT-1 ini bukan merupakan penawaran umum di indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya dan bukan penerbitan efek bersifat utang dan/atau sukuk yang dilakukan tanpa melalui penawaran umum yang harus mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2019.

"Rencana penerbitan Efek Modal AT-1 memiliki nilai kurang dari 20% ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan per tanggal 30 Juni 2021. Dan karenanya bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana Peraturan OJK No.17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha,"imbuhnya. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d