google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham PT Bukalapak.com Tbk Dijual Asing, Ini Sebabnya! Langsung ke konten utama

Saham PT Bukalapak.com Tbk Dijual Asing, Ini Sebabnya!


Kenaikan harga saham emiten e-commerce yang disokong Grup Emtek, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) terhenti pada perdagangan Selasa kemarin (10/8/2021) setelah 2 hari sebelumnya yakni Jumat (6/8) dan Senin (9/8) melesat tajam menyentuh batas auto reject atas (ARA).

Data BEI mencatat, pada awal perdagangan saham BUKA sempat menghijau ke Rp 1.130/saham pada saat bel pembukaan berbunyi, tapi beberapa menit kemudian (per pukul 09.05 WIB) saham BUKA terjun 4,95% ke posisi Rp 1.055/saham.

Sejak sekitar 09.30 WIB, saham BUKA menyentuh batas auto reject bawah (ARB) dengan ambles 6,76% ke Rp 1.035/saham, dan akhirnya pada penutupan perdagangan sesi II, saham BUKA ditutup tetap ambles 6,76% di Rp 1.035/saham.

Nilai transaksi saham BUKA mencapai Rp 1 triliun dengan volume perdagangan 995 juta saham, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 107 triliun.

Investor asing masih melepas saham BUKA sebesar Rp 142 miliar di pasar reguler, dan sejak Jumat lalu asing keluar Rp 1,02 triliun di pasar reguler.

Menanggapi derasnya aksi net sell asing, Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi berpendapat, koreksi harga saham Bukalapak ini masih bersifat sementara. Koreksi tersebut dinilai wajar setelah sebelumnya saham BUKA menyentuh level ARA 25% dalam 2 hari berturut.

"Koreksi tersebut wajar, sudah naik 30% dari harga IPO [initial public offering], ada yang take profit," kata Kartika, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (10/8/2021).

Meski demikian, ke depannya, prospek saham Bukalapak masih cukup positif seiring dengan kebijakan pemerintah yang memperpanjang PPKM Level 4, belanja yang tadinya dilakukan secara fisik akan beralih ke belanja daring melalui lokapasar (marketplace).

"Semakin lama PPKM semakin bagus belanja online, karena off linenya tutup, orang no choice belanja lewat online," kata Kartika menambahkan.

Di sisi lain, kata dia, katalis positif juga datang dari dana abadi negara atau Sovereign Wealth Fund asal Singapura GIC Private Limited melakukan pembelian saham BUKA sebanyak 1.600.797.400 atau setara dengan 1,553% modal disetor dan ditempatkan Bukalapak. Total nilai transaksi ini mencapai Rp 1,36 triliun di harga Rp 850/saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di BEI, transaksi GIC ini dilakukan pada 5 Agustus 2021 lalu, alias sehari sebelum Bukalapak listing di BEI Jumat lalu.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan aksi jual yang dilakukan investor asing adalah hal yang lumrah terjadi sebagai aksi ambil untung (profit taking).

"Hal yang wajar, kalau sudah profit pasti dijual. Sisanya tinggal siapa yang lebih kuat, penjualan asing atau pembelian lokal," kata William, kepada CNBC Indonesia, Senin (9/8/2021).

William menilai, saham Bukalapak diperkirakan masih akan melanjutkan tren kenaikan dengan estimasi penguatan ke level Rp 1.500 per saham.

Selain itu, kata William, Bukalapak yang masuk ke dalam indeks saham teknologi di BEI memiliki prospek yang positif ke depannya. Terlebih lagi, jika semakin ramai unicorn asal Indonesia yang mencatatkan saham di pasar modal domestik.

"Indeks techno jadi masih bisa menguat lagi selama trend saham-saham teknologi masih berlangsung, mungkin hingga akhir tahun," ujarnya.

Senin lalu, saham BUKA memang melesat menyentuh batas auto rejection atas (ARA) sebesar 25% di level Rp 1.325/saham. Kondisi ini melanjutkan ARA pada Jumat lalu (6/8) di Rp 1.060/saham.

Saham BUKA listing perdagangan pada Jumat lalu (6/8) dengan meraih dana IPO mencapai Rp 22 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.

Sumber: CNBCIndonesia

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa Itu Pasar Saham dan Bagaimana Cara Kerjanya?   Pasar saham adalah salah satu pilar utama ekonomi global yang memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk berpartisipasi dalam aktivitas jual beli saham dari perusahaan publik. Tapi apa sebenarnya pasar saham itu, dan bagaimana cara kerjanya? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang dasardasar pasar saham, cara kerjanya, dan bagaimana hal ini memengaruhi keuangan serta investasi Anda.   Memahami Pasar Saham   Pasar saham adalah tempat di mana investor dapat membeli dan menjual kepemilikan saham dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek. Saham, atau biasa disebut "stocks," mewakili bagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Ketika Anda membeli saham, Anda memiliki sebagian kecil dari perusahaan tersebut, yang memberi Anda hak atas sebagian keuntungan dan aset perusahaan.   Komponen Utama Pasar Saham 1. Bursa Efek (Stock Exchanges):   Transaks...

Rekomendasi Saham JSMR dan BSSR oleh Phillip Capital Sekuritas | 26 Oktober 2023

Phillip Capital Sekuritas 26 Oktober 2023 Technical Recommendations JSMR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4360 Target Price 1 : 4600 Target Price 2 : 4780 Stop Loss : 4140 BSSR Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 4040 Target Price 1 : 4130 Target Price 2 : 4230 Stop Loss : 3950 - Materi video tutorial belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.