google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham BMRI, PGAS, FREN dan ERAA oleh MNC Sekuritas | 9 Agustus 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham BMRI, PGAS, FREN dan ERAA oleh MNC Sekuritas | 9 Agustus 2021


MNC Daily Scope Wave 9 Agustus 2021

Menutup perdagangan akhir pekan kemarin (6/8), IHSG ditutup terkoreksi tipis ke level 6,203 dan mulai muncul adanya tekanan jual. Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada di akhir wave a dari wave (iii). Hal ini berarti pergerakan IHSG akan rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave b dengan rentang 6,120-6,180. Selama IHSG masih bergerak di atas 6,048, maka IHSG masih berpeluang menguji kembali 6,220-6,300.

Support: 6,048, 6,015

Resistance: 6,268, 6,356

BMRI - Buy on Weakness (5,975)

BMRI ditutup terkoreksi 1,2% ke level 5,975 pada perdagangan Jumat kemarin (6/8), koreksi BMRI pun masih tertahan oleh MA60-nya. Posisi BMRI saat ini kami perkirakan sedang berada di awal wave C dari wave (B), sehingga koreksi BMRI akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali.

Buy on Weakness: 5,800-5,950

Target Price: 6,350, 6,750

Stoploss: below 5,625

PGAS - Spec Buy (1,025)

Pada perdagangan akhir pekan kemarin (6/8), PGAS ditutup menguat 1% ke level 1,025. Kami memperkirakan, selama PGAS tidak terkoreksi ke bawah 960, maka saat ini posisi PGAS sedang berada di awal wave [C]. Hal ini berarti, pergerakan PGAS berpeluang melanjutkan penguatannya kembali.

Spec Buy: 970-1,025

Target Price: 1,100, 1,300

Stoploss: below 960

FREN - Accum Buy (155)

FREN ditutup menguat 6,2% ke level 155 pada perdagangan Jumat kemarin (6/8). Kami memiliki dua skenario, dimana dapat dicermati resistance di 170, bila FREN mampu menembus level tersebut, maka wave 4 merah yang berlaku. Namun, bila FREN belum mampu menembus level tersebut, maka terdapat kecenderungan wave 4 hitam berlaku, dimana FREN akan terkoreksi dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk akumulasi.

Accum Buy: 133-150

Target Price: 170, 190

Stoploss: below 127

ERAA - Sell on Strength (645)

Pada perdagangan Jumat (6/8) kemarin, ERAA ditutup menguat 3,2% ke level 645. Selama ERAA belum mampu menguat di atas 685 dan 725, maka kami memperkirakan penguatan ERAA tersebut merupakan bagian dari koreksi wave C. Hal tersebut berarti, ERAA masih rawan terkoreksi ke rentang 510-590.

Sell on Strength: 645-670

Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...