google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Zebra Nusantara Tbk akan Melakukan Rights Issue Langsung ke konten utama

PT Zebra Nusantara Tbk akan Melakukan Rights Issue


PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) bakal menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue dengan melepas 1,71 miliar saham baru. Jumlah tersebut setara 200% dari jumlah saham sebelum pelaksanaan rights issue.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (18/8), HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham ZBRA yang tercatat pada tanggal 27 Agustus 2021. Setiap pemilik 1 saham lama akan memperoleh 2 HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 812 per saham.

Dengan begitu, Zebra Nusantara berpotensi memperoleh dana segar hingga Rp 1,39 triliun dari aksi korporasi ini. Rencananya, PT Trinity Healthcare, PT European Hospital Development, PT Jadegreen Equities, dan PT Holisitc Ventures akan mengambil bagian atas sejumlah saham baru dengan melaksanakan HMETD.

Secara rinci, Trinity Healthcare selaku pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali akan melaksanakan HMETD sebanyak 1,1 miliar saham. Jika ada saham yang tidak terserap, perusahaan ini juga akan menjadi pembeli siaga untuk sebanyak-banyaknya 6,15 juta saham.

Kemudian, European Hospital Development akan melaksanakan HMETD sebanyak 105,62 juta saham, Jadegreen Equities sebanyak 105,28 juta saham, dan Holisitc Ventures sebanyak 12,97 juta saham. Dengan begitu, total pelaksanaan HMETD dari empat perusahaan tersebut mencapai 1,33 miliar saham.

Pelaksanaan HMETD ini dilakukan dengan cara penyetoran dalam bentuk lain selain uang, berupa penyerahan (inbreng) 7,35 miliar saham dalam PT Dos Ni Roha yang setara 99,00% dari seluruh modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh. 

Oleh karena itu, sekitar 77,9524% dana hasil rights issue atau Rp 1,08 triliun akan digunakan untuk mengambil alih 99,00% saham DNR.

Kemudian, sekitar 11,9057% akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada DNR, lalu sekitar 5,3576% untuk pinjaman kepada SSI, dan sekitar 2,5795% untuk pinjaman kepada PT Dosni Roha Logistik (DRL).

Pinjaman tersebut akan diberikan dengan bunga 3% per tahun untuk keperluan modal kerja pembelian persediaan barang perusahaan-perusahaan tersebut. Sementara sisa dana rights issue yang sekitar 2,2048% bakal dimanfaatkan untuk biaya operasional Zebra Nusantara.

Pencatatan saham baru hasil pelaksanaan HMETD di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 31 Agustus 2021. Kemudian, HMETD dapat diperdagangkan mulai tanggal 31 Agustus 2021 sampai dengan 6 September 2021. Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD.


Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d