google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Summarecon Agung Tbk Lampaui Target Penjualan Tahun 2020 Langsung ke konten utama

PT Summarecon Agung Tbk Lampaui Target Penjualan Tahun 2020


Di tengah Pandemi Covid-19, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil membukukan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp3,3 triliun pada tahun 2020. Pencapaian tersebut melampaui revisi target yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu sebesar Rp2,5 triliun.

Kinerja perseroan yang cukup baik di tahun 2020 juga turut dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan properti untuk tempat tinggal maupun usaha yang terus meningkat. Daya beli masyarakat yang terdampak pandemi dapat tertanggulangi dengan penawaran skema pembayaran yang cukup bersahabat dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah, hal ini membuat properti semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

Dalam laporan keuangan 2020, Perseroan mencatat total pendapatan sebesar Rp 5 triliun. Usaha Pengembangan Properti masih menyumbangkan pendapatan tertinggi dengan pendapatan operasional sebesar Rp 3,7 triliun atau berkontribusi 73% dari total pendapatan, dan laba usaha sebesar Rp 1,23 triliun atau berkontribusi sebesar 96% dari total laba usaha perusahaan sebesar Rp 1,27 triliun.

"Penjualan masih di dominasi oleh produk hunian baik landed maupun vertikal sebanyak 79%, disamping penjualan komersial dan produk lainya. Pra-penjualan pemasaran tersebut berasal dari tujuh lokasi Summarecon yaitu Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, dan Bogor. Summarecon Bogor adalah township terbaru yang dibuka pada Oktober 2020 dengan peluncuran perdana 555 unit properti senilai Rp 1,2 triliun, seluruh unit tersebut habis terjual selama 2 hari pemasaran,"tutur Direktur Utama SMRA, Adrianto P. Adhi, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon, Selasa, 24 Agustus 2021.

Unit Bisnis Investasi Dan Manajemen Properti

Penerapan "PSBB" dan protokol kesehatan keselamatan telah mengakibatkan sebagian besar operasi bisnis di sektor pusat perbelanjaan, hotel dan klub komunitas ditangguhkan dan/atau ditutup, hal ini mengurangi sumber pendapatan. Unit Usaha Investasi dan Pengelolaan Properti mencatat pendapatan sebesar Rp894 miliar, turun Rp705 miliar atau 44% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun. Unit usaha ini memberikan kontribusi sebesar 18% dari total pendapatan Perseroan, dimana 91% di antaranya berasal dari bisnis mal dan ritel. Secara geografis, Kelapa Gading masih menjadi kontributor tertinggi dengan 48% pendapatan segmen diikuti oleh Serpong (32%) dan Bekasi (19%).

Unit Bisnis Lain-Lain

Segmen usaha lainnya meliputi hotel, klub rekreasi masyarakat, pengelolaan township dan berbagai fasilitas lainnya untuk mendukung dan melengkapi kerja terpadu sebuah township. Pendapatan dari bisnis ini turun 36% menjadi Rp466 miliar.

Keberhasilan perusahaaan untuk mencetak prestasi di saat pandemi merupakan hasil kerja sama semua pemangku kepentingan, juga kerja keras dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan. Selain itu, berbagai upaya dari pemangku kekuasaan juga memberikan kontribusi penting.

"Dengan dukungan penuh dari pemerintah melalui berbagai kebijakan dan stimulus, industri properti Indonesia semakin optimis dan di proyeksikan akan terus berkembang, dan ini akan mendorong pulihnya perekonomian nasional sejalan dengan program percepatan vaksinasi demi segera tercapainya Herd Immunity", tegasnya. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...