google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Bank Mayapada Internasional Tbk Dapatkan Peringkat idBBB+ dari PEFINDO Langsung ke konten utama

PT Bank Mayapada Internasional Tbk Dapatkan Peringkat idBBB+ dari PEFINDO


PEFINDO menegaskan peringkat PT Bank Mayapada Internasional Tbk (Bank Mayapada) di "idBBB+", bersamaan juga Obligasi Subordinasi V/2018, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I/2017, dan Obligasi Subordinasi IV/2014 di idBBB-., dua tingkat di bawah peringkat perusahaan karena adanya klausul non-viability sebagaimana diatur dalam POJK no. 11/POJK.03/2016.

Prospek peringkat direvisi menjadi "Stabil" dari "Negatif", setelah Bank secara berkelanjutan dapat mempertahankan posisi bisnis dan indikator finansial yang penting di tengah pandemi. Bank Mayapada dapat mempertahankan pangsa pasar di industri perbankan berdasarkan aset, pinjaman dan dana pihak ketiga di kisaran 1,0% - 1,2%, menangani permasalahan kualitas aset dan menjaga rasio NPL dalam kisaran yang cukup terkendali, dan mempertahankan dana pihak ketiga ketika menghadapi tekanan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang mencukupi.

Dengan demikian, PEFINDO berpandangan bahwa Bank akan dapat mempertahankan performa bisnis dan finansial ke depannya, walaupun menghadapi pergantian kunci baik terhadap komposisi pemegang saham dan manajemen dengan menurunnya porsi kepemilikan JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd sebagai salah satu pemegang saham terbesar, serta masih menghadapi tantangan signifikan untuk terus memperbaiki performa kualitas aset dan profitabilitasnya.

Kami berpandangan bahwa pandemi Covid-19 telah meningkatkan profil risiko industri perbankan secara keseluruhan dengan menyebabkan penurunan bisnis yang substansial di hampir semua sektor, yang mengakibatkan permintaan pinjaman dan layanan perbankan lainnya lebih rendah, yang melemahkan kemampuan pembayaran debitur dan masih memberikan tekanan terhadap indikator profitabilitas dan likuiditas perbankan. Saat ini, kami menilai Covid-19 masih memberikan dampak yang signifikan terhadap profil kredit Bank Mayapada secara keseluruhan karena masih terdapat tekanan pada kualitas aset dan profitabilitas, walaupun sebaliknya, tekanan likuiditas pada dana pihak ketiga Bank telah menurun.

Peringkat dapat dinaikkan jika Bank Mayapada menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan terhadap profil kualitas aset dan profitabilitas, yang harus diikuti juga oleh perbaikan signifikan atas profil diversifikasi pinjaman dan pendanaan Bank. Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika ada salah satu indikator finansial Bank mengalami pemburukan yang signifikan, terutama posisi permodalan dan likuiditasnya.

Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen jangka panjangnya. Walau demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

Efek utang dengan peringkat idBBB mengindikasikan parameter proteksi yang memadai dibanding efek utang Indonesia lainnya. Walaupun demikian, kondisi ekonomi yang buruk atau keadaan yang terus berubah akan dapat memperlemah kemampuan emiten terhadap komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang. Tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

Peringkat mencerminkan posisi bisnis yang kuat, posisi permodalan yang moderat, dan likuiditas yang memadai. Peringkat tersebut dibatasi oleh kualitas aset yang sangat lemah, tingginya eksposur dari kredit sektor korporasi, serta ketergantungan pendanaan yang tinggi terhadap deposito berjangka.

Bank Mayapada adalah bank komersial yang memiliki fokus bisnis pada segmen korporasi dan usaha kecil dan menengah (UKM). Per 31 Maret 2021, Bank memiliki 3.324 karyawan dan jaringan yang terdiri dari 1 kantor pusat, 39 cabang, 91 cabang pembantu, 3 kantor kas, 83 kantor fungsional, 216 ATM, dan 1 ADM yang terkoneksi dengan lebih dari 120.000 ATM Prima dan Bersama.

Pemegang saham Bank adalah PT Mayapada Karunia (29.89%), JPMCB-Cathay Life Insurance Co Ltd (Cathay Life, 21.56%),Galasco Investments Ltd (12.67%), Liang Xian Ltd (12.39%), Unity Rise Ltd (7.31%), dan publik (16.18%).(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

Rekomendasi Saham PNBN, BBHI dan ASSA | 22 April 2022

INVESTASI KONTAN 22 APRIL 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,68% ke level 7.276,19 pada penutupan perdagangan Kamis (21/4). Simak rekomendasi tiga saham pilihan untuk perdagangan Jumat (22/4). 1. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Selama PNBN belum mampu menembus level resistance, maka saat ini diperkirakan posisi PNBN rawan untuk melanjutkan koreksinya. Lanjutan koreksi ini, nampak dari pergerakan Stochastic yang sudah berada di area overbought dan menunjukkan adanya potensi dead cross, meskipun dari MACD masih berada di area positif dan belum menunjukkan tanda pelemahan. Rekomendasi: Sell on strength Support: Rp 855 Resistance: Rp 1.030 Herditya Wicaksana, MNC Sekuritas 2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) Saham BBHI ditutup melemah terjadi konsolidasi membentuk candle northern star ditransaksikan dengan volume transaksi yang relatif ramai dan signifikan. BBHI saat ini bergerak pada trend uptrend yang terlihat dari sahamnya masih terjaga di atas MA20, MA50, maup...