PT Bank Neo Commerce Tbk., (Bank Neo) serius menata sistem keamanan siber perusahaan dengan memperkuat infrastruktur keamanan siber berstandar tinggi dan internasional, seiring maraknya kasus cyber-crime di tengah masyarakat.
Statistik dari Patroli Siber Kepolisian Indonesia menunjukkan terdapat peningkatan kasus per tahun dari 2015 sampai 2021. Dari sekitar 20.000 laporan kasus yang tercatat, sebanyak 8.541 kasus masuk dalam kategori penipuan online.
Hasil laporan Global Cybersecurity Index (GCI) menunjukkan, Indonesia adalah negara ke-6 di Asia Pasifik dengan keamanan siber yang tinggi, meskipun demikian, penipuan online di Indonesia masih menjadi persoalan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Neo, Tjandra Gunawan, mengatakan keamanan siber dan proteksi data nasabah selalu menjadi perhatian utama Bank Neo.
Pihaknya ujar Tjandra sadar bahwa Bank Neo perlu terus mengembangkan teknologi perbankan digital demi mengurangi celah keamanan yang bisa merugikan Neo Customers.
"Kami akan terus melakukan edukasi secara berkala dan mengimbau Neo Customers untuk selalu menerapkan cyber-hygiene, yakni dengan membangun kebiasaan untuk menjaga keamanan data pribadi masing-masing dan melindungi diri dari tindakan kejahatan siber seperti serangan malware ataupun hackers,. ujarnya.
Dari segi penguatan infrastruktur, Bank Neo dan Huawei telah bekerja sama meliputi perlindungan untuk server dan network perangkat, atau lebih dikenal dengan firewall.
"Kemudian kami juga memanfaatkan sistem pengelolaan data dari Tencent Cloud yang akan membantu Bank Neo untuk menjaga data dan privasi nasabah dengan efektif dan juga aman dari data breaching di sisi sistem, melalui solusi Tencent yang disebut Tencent Distributed Database (TDSQL).
"Sebagai pelopor bank digital di Indonesia, Bank Neo memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat tentang pentingnya cyber-hygiene. Kami aktif untuk memberikan penyuluhan dan berbagi informasi bermanfaat di berbagai kanal komunikasi seperti sosial media, membuat artikel di media massa, dan juga melalui webinar.
Tidak dapat dipungkiri, kini marak penipuan yang dilakukan oknum dengan sasaran pada masyarakat yang awam terhadap teknologi, oleh karenanya Bank Neo mengambil langkah aktif untuk terus mengingatkan masyarakat terkait cyber-hygiene,. tambah Tjandra. (end/pu)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar