google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo 4 Strategi Investasi Bagi Orang dengan Penghasilan Terbatas Langsung ke konten utama

4 Strategi Investasi Bagi Orang dengan Penghasilan Terbatas

Menabung saja tidak cukup, Anda harus investasi.

menabung

Seiring dengan berkembangnya tingkat literasi keuangan, banyak orang sudah mulai menyadari bahwa menabung saja tidak cukup. Alasan utamanya tentu karena laju inflasi yang membuat uang kita seakan tidak lagi menguntungkan jika hanya menyimpannya di bank. Sebagai pengganti dari keadaan tersebut, salah satu cara untuk membuat uang kita bertumbuh yang sangat disarankan untuk dilakukan adalah berinvestasi.

Namun sayangnya masih banyak orang yang menganggap kalau investasi itu membutuhkan modal yang besar. Selain itu, ada juga yang menganggap investasi itu hanya bisa dilakukan hanya oleh orang kaya. Padahal anggapan itu sangat tidak tepat, justru investasi itu adalah salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan finansial di masa depan. Selain itu, berinvestasi juga akan melatih pola pikir kita agar tidak selalu bergantung terhadap pendapatan aktif.

Di sisi lain, memang ada beberapa jenis investasi yang membutuhkan modal besar, seperti properti atau emas, namun ada juga investasi yang hanya membutuhkan sedikit modal lho! Salah satunya adalah reksadana. Instrumen pasar modal ini sekarang banyak ditawarkan dengan modal awal yang sangat minim, hanya mulai dari Rp100 ribu per bulan. Sangat ringan bagi Anda yang mungkin masih memiliki penghasilan terbatas semisal Rp5 juta ke bawah.

Nah, bagi Anda yang memiliki penghasilan masih terbatas namun ingin berinvestasi reksadana, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dicoba :

1. Sisihkan 20 persen dari pendapatan

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyisihkan pendapatan Anda senilai 20 persen untuk dijadikan investasi. Tenang saja, angka 20 persen dari pendapatan bukanlah angka yang besar jika dibandingkan dengan utang kredit Anda yang mungkin nilainya bisa lebih besar.

Salah satu hal yang menyebabkan orang enggan untuk berinvestasi dengan nilai sebesar itu adalah karena pola pikir yang menganggap uang yang dikeluarkan harus langsung bisa dirasakan manfaatnya, padahal investasi bukanlah produk yang manfaatnya dirasakan dalam waktu sekejap mata.

Sebagai contoh, katakan Anda memiliki pendapatan Rp5 juta per bulan, setiap bulan menyisihkan uang 20 persen atau senilai Rp1 juta untuk berinvestasi. Bayangkan kalau uang tersebut konsisten diinvestasikan selama 24 bulan, pasti nilainya sudah di atas Rp24 juta.

Bayangkan kalau uang tersebut digunakan untuk hal konsumtif seperti membeli smartphone mahal, pasti nilainya tidak akan bisa bertahan, malah selalu turun.

2. Pilih Produk Reksadana yang Sesuai

Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah dengan mencari tahu produk reksadana mana yang memiliki performa stabil dalam beberapa periode terakhir. Hal ini penting untuk mengetahui gambaran mengenai keamanan berinvestasi di sana. Karena yang namanya investasi selalu memiliki profil risiko kerugian.

3. Pahami Tujuan Investasi

Di samping itu, cari tahu tujuan Anda dalam berinvestasi. Karena bila Anda berinvestasi tanpa tujuan, motivasi Anda untuk berinvestasi tidak akan bertahan lama. Sebagai contoh, Anda berinvestasi untuk membiayai biaya sekolah anak. Nah, kalau begitu, teruslah berinvestasi hingga masa anak Anda sekolah dimulai. Setelah itu, silahkan cairkan investasi Anda, dan rasakan manfaatnya.

Untuk itu, jangan ragu untuk bertanya kepada pihak marketing mengenai produk mana yang paling cocok untuk tujuan Anda itu, agar Anda tidak salah dalam membeli produk reksadana.

4. Manfaatkan Fitur Autodebet

Untuk Anda yang sulit untuk disiplin dalam mengatur keuangan, layanan ini akan sangat membantu. Karena fitur autodebet akan membuat Anda tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan yang seharusnya dipakai berinvestasi,tetapi digunakan pada hal lain.

Sumber: Bareksa

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d