google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Prospek Saham ICBP Tahun 2021 Langsung ke konten utama

Prospek Saham ICBP Tahun 2021


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat kinerja operasional apik di kuartal I-2021. Emiten barang konsumsi ini mencatat pertumbuhan penjualan bersih konsolidasi 26% menjadi Rp 15,09 triliun dari sebelumnya Rp 12,01 triliun.

Hanya saja, laba bersih emiten Grup Salim ini turun 12% menjadi Rp 1,74 triliun dari sebelumnya Rp 1,98 triliun.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Mimi Halimin menyebut ICBP membukukan laba bersih 1Q21 di bawah perkiraan. Sebagian besar disebabkan oleh rugi bersih atas selisih nilai tukar mata uang asing dari aktivitas pendanaan.

Meskipun begitu, ICBP masih membukukan kinerja kuartal I-2021 yang luar biasa di level operasional. Margin laba kotor dan laba operasi (level SG&A) lebih tinggi baik secara tahunan (yoy) maupun kuartalan (qoq).

SepErti yang diperkirakan, pendapatan ICBP pada kuartal I tumbuh double digit dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan atau sebesar 325,5% YoY di Timur Tengah dan Afrika yang merupakan dampak dari akuisisi pada kuartal ketiga tahun lalu. 

"Mengingat adanya musim perayaan di kuartal kedua (ketika konsumen biasanya memiliki keinginan belanja yang lebih tinggi), kami percaya bahwa kinerja bisnis inti kuartal II-2021 ICBP mungkin juga akan baik," tulisnya dalam riset beberapa waktu lalu.

Sementara itu, paruh kedua tahun ini ia menilai kemungkinan sedikit menantang karena pembatasan aktivitas yang lebih ketat dan pandemi yang berpotensi berkepanjangan dapat mengurangi daya beli konsumen. Namun, pihaknya percaya bahwa prospek jangka panjang ICBP tetap menarik.

"Kami mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih kami di ICBP. Kami memperkirakan CAGR pendapatan ICBP 2017-2022 akan tumbuh sebesar 12,4%. Kami memperkirakan CAGR laba bersih ICBP 2017-2022 dapat tumbuh 14,6%," jelasnya.

Secara keseluruhan, terlepas dari utang ICBP yang cukup besar karena akuisisi dan beban keuangan yang lebih tinggi, yang membebani kinerja laba bersihnya, Mirae Asset meyakini bahwa prospek jangka panjang ICBP masih menarik.

Mirae Asset mempertahankan rekomendasi Beli di ICBP dengan target harga Rp 11.300. "Kami mendapatkan target harga kami dengan menerapkan P/E 19,3x (sekitar -0,5 SD dari P/E rata-rata 5 tahun sebesar 21,2x) ke EPS 2021F kami.

Downside risks dari panggilan kami adalah harga bahan baku yang lebih tinggi dari perkiraan, depresiasi Rupiah yang lebih buruk dari perkiraan, profitabilitas Pinehill yang lebih rendah dari perkiraan, dan daya beli yang lebih lambat dari perkiraan," imbuhnya.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d