Prospek dari peringkat Perusahaan adalah "stabil". Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi.
Peringkat mencerminkan peran penting WSKT kepada pemerintah, posisi pasar yang kuat di sektor konstruksi, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara. Namun, peringkat dibatasi oleh profil likuiditas yang lemah, leverage keuangan yang tinggi, dan lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi.
Peringkat dapat dinaikkan jika WSKT memperbaiki leverage keuangan dan rasio cakupan utang secara berkelanjutan didukung oleh backlog kontrak yang kuat yang memberikan visibilitas pendapatan selama beberapa tahun ke depan. Peringkat dapat diturunkan jika kami percaya bahwa terjadi penurunan tingkat dukungan pemerintah kepada WSKT. Akses yang jauh lebih lemah ke sumber pendanaan eksternal, terutama dengan bank-bank milik pemerintah, juga dapat menurunkan peringkat karena akan mengurangi kemampuan WSKT dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga berpotensi menyebabkan tertundanya penyelesaian proyek dan mengakibatkan pada profitabilitas yang lebih rendah.
Akses yang lebih lemah ke pendanaan eksternal juga akan membuat WSKT menghadapi risiko likuiditas dan pembiayaan kembali yang lebih tinggi. Peringkat juga dapat diturunkan jika terjadi penurunan dalam pencapaian kontrak baru yang substansial, yang berdampak pada visibilitas pendapatannya WSKT yang tidak memadai.
Bisnis utama dari WSKT adalah menyediakan pekerjaan konstruksi, yang memberikan kontribusi 90% terhadap total pendapatan Perusahaan pada tahun 2020. Usaha lainnya meliputi beton pracetak, jalan tol, properti, dan energi. Perusahaan memiliki jaringan pemasaran dalam negeri yang luas dengan 33 kantor pemasaran di dalam negeri. Struktur pemegang saham pada 31 Maret 2021 terdiri dari Pemerintah Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 66% dan sisanya dimiliki oleh publik.(end)
Sumber: IQPLUS
Komentar
Posting Komentar