google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MNCN CATAT PERTUMBUHAN LABA BERSIH 27% DI KUARTAL PERTAMA 2021 Langsung ke konten utama

MNCN CATAT PERTUMBUHAN LABA BERSIH 27% DI KUARTAL PERTAMA 2021


PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 27% YoY atau sebesar Rp421,5 miliar pada Q1-2021, dibandingkan pencapaian pada Q1-2020 yaitu sebesar Rp332,7 miliar. Margin laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 20% di Q1-2021, dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 17%.

Dalam keterangan tertulisnua, Perseroan menyebutkan bahwa pihaknya telah membukukan hasil konsolidasi pendapatan usaha sebesar Rp2.140 miliar pada Q1-2021, mengalami peningkatan 6% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp2.015 miliar pada tahun 2020. Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, tren positif juga mulai terlihat di pasar periklanan.

Pendapatan iklan Perseroan mengalami peningkatan sebesar 7% YoY pada Q1-2021 menjadi Rp1.939 miliar dibandingkan Rp1.812 miliar pada Q1-2020. Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan digital yang menguat sebesar 61% YOY menjadi Rp321 miliar di Q1-2021 dibandingkan sebelumnya sebesar Rp199 miliar di Q1-2020.

Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh situasi Q1-2021 dimana pandemi Covid-19 telah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Sementara kondisi berbeda terjadi di Q1-2020, dimana pandemi Covid-19 belum memasuki Indonesia. Terlepas dari pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah sepanjang tahun, Perseroan relatif mampu mempertahankan tingkat pertumbuhannya dengan baik melalui berbagai inisiatif yang diterapkan dan berhasil memperoleh pendapatan yang signifikan. Perseroan berfokus untuk meningkatkan konten produksi in-house dan juga special program lainnya yang secara signifikan dapat meningkatkan penjualan iklan non reguler milik Perseroan.

Secara keseluruhan, MNCN memiliki performa yang luar biasa di sepanjang Q1-2021, dengan membukukan kinerja pangsa pemirsa yang kuat dan konsisten mencapai lebih dari 50%. Lebih lanjut, pencapaian pendapatan Perseroan pada Q1-2021 sudah hampir setara dengan tingkat pendapatan yang dicapai pada kuartal Ramadhan 2020.

Hal ini membuat Perseroan semakin optimis untuk membukukan rekor pendapatan tahun berjalan di Q2-2021. Pada Q2-2021 mendatang, MNCN telah mendapatkan hak lisensi untuk menyiarkan semua pertandingan UEFA EURO 2020 secara eksklusif untuk TV FTA milik Perseroan, yang diproyeksikan akan memberikan pendapatan yang signifikan bagi Perseroan. Selain itu, di periode Q2-2021, kita akan menyambut bulan suci Ramadhan, yang biasanya merupakan kuartal tertinggi di sepanjang tahun.

"Kami menyakini MNCN dapat terus mempertahankan pangsa pemirsanya yang kuat hingga Q2-2021, seiring dengan kinerja serial dramanya yang relatif stabil, serta terus mempercepat pertumbuhan pendapatan digitalnya dengan meningkatkan monetisasi media sosial Perseroan dan berbagai inisiatif digital lainnya,"tulis Manajemen MNCN.

Pendapatan konten untuk Q1-2021 mengalami penurunan sebesar Rp377,21 miliar, turun sekitar 20% YoY dari Rp471,5 miliar pada 2020 karena penurunan volume konten yang diproduksi untuk FTA grup. Hal ini sejalan dengan kebijakan yang diambil pemerintah melalui pengetatan PSBB yang pada akhirnya menurunkan output produksi konten untuk FTA.

Beban langsung MNCN Q1-2021 tercatat sebesar Rp740,6 miliar, mengalami kenaikan sebesar 4% YoY dari Rp711,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Demikian pula dengan beban G&A yang juga mengalami peningkatan menjadi Rp446,4 miliar dari Rp409,8 miliar di tahun 2020.

"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus memberikan program terbaik Perseroan, baik dengan terus meningkatkan kualitas produksi in-house maupun special program kami. Hasil ini dapat terlihat dari kinerja program MNCN yang luar biasa, dimana 14 program yang disiarkan oleh FTA TV Perseroan masuk ke dalam daftar 20 program terbaik di sepanjang tahun 2021,"terang Manajemen MNCN.

Selain itu, Perseroan telah berfokus untuk memperkuat segmen bisnis digitalnya, yang tercermin dari hasil pembaruan segmen digital. Peningkatan beban G&A terutama disebabkan oleh beban terkait Sumber Daya Manusia yang berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan digital yang terus menguat.

Pertumbuhan EBITDA Perseroan mengalami peningkatan sebesar 7% YoY atau sebesar Rp953,3 miliar dari Rp894,8 miliar pada tahun lalu, mewakili EBITDA Margin di level 45%. Untuk laba bersih MNCN mebukukan hasil sebesar Rp421,5 miliar pada Q1-2021 mengungguli hasil Q1-2020 yaitu sebesar Rp332,8 miliar, mewakili margin laba bersih sebesar 20%. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan, sementara pertumbuhan biaya masih lebih rendah dari perkiraan.

"Hasil performa MNCN di Q1-2021 sangat membanggakan. Meskipun mendapati hantaman pandemi global dan berbagai keterbatasan dari kebijakan pemerintah, MNCN telah membuktikan hasil kerja keras dan dedikasi tim yang pada akhirnya mampu mempertahankan hasil kinerja yang memuaskan. Performa pangsa pemirsa kami telah berkinerja sangat baik. Dengan terus memperkuat kinerja operasional MNCN, saya yakin Perseroan akan mampu mempercepat pertumbuhannya melalui kinerjanya yang berkelanjutan serta didukung berbagai inisiatif-inisiatif baru yang akan diterapkan di masa mendatang."kata Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d