google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Cara Mengembangkan Strategi Investasi Langsung ke konten utama

Cara Mengembangkan Strategi Investasi

Pahami Cara Mengembangkan Strategi Investasi Anda Sekarang Juga! 


Tujuan yang hendak dicapai hanya bisa tercapai dengan strategi yang dirancang dan diterapkan dengan baik.

Meski setiap orang tahu akan hal ini, belum banyak orang yang benar-benar menerapkannya, paling tidak untuk hal-hal yang menyangkut dunia investasi.

Investasi bukan hanya sekedar memiliki dana, memilih instrumen, investasikan uang dan duduk santai sembari menunggu hingga ia menghasilkan keuntungan lewat persenan bunganya.

Jauh lebih kompleks lagi, investasi bahkan akan berpengaruh terhadap kehidupan finansial di masa sekarang dan yang akan datang, entah itu buruk atau baik.

Pastinya, sebagus apapun strategi investasi yang dirancang, Anda sebagai pemegang kendali tetap harus mempersiapkan dan mengeksekusinya dengan baik.

Paling tidak sebagai gambaran dasar untuk Anda, berikut beberapa saran bagi Anda untuk mengembangkan strategi investasi sehingga investasi Anda pun semakin menguntungkan.

Tentukan Tujuan

Menentukan tujuan investasi tentu langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum benar-benar mengalokasikan uang Anda.

Sebelum memahami kenapa Anda (harus) berinvestasi dan paham mengenai apa pentingnya bagi Anda, rasanya lucu bahkan ketika Anda berpikir untuk masuk ke ‘permainan’ investasi.

Tentukan Risk Tolerance

Seberapa besar risiko kerugian yang bisa Anda tanggung dan yang siap Anda ambil? Cocokkan dengan tujuan Anda berinvestasi. Setiap kali Anda berinvestasi, Anda berpotensi mendapatkan sejumlah pengembalian.

Apakah pengembalian (keuntungan) tersebut bisa membantu Anda mencapai target/tujuan keuangan yang sebelumnya sudah ditentukan?

Hubungkan juga dengan tingkat risiko yang ada di baliknya. Apakah tingkat risikonya sesuai dengan potensi keuntungan yang bisa didapat?

Tentukan Nominal Dana Investasi

Berdasarkan tingkat risiko yang siap ditanggung kemudian tentukan nominal dana investasi yang siap dialokasikan ke portofolio investasi Anda.

Beberapa investor yang mengalokasikan 100% asetnya ke investasi saham. Ada investor yang membaginya semisal 50% ke investasi saham dan 50% ke reksa dana.

Ada juga investor yang membaginya ke instrumen investasi yang lebih beragam seperti 40% ke investasi saham, 30% ke investasi peer to peer lending, 20% ke reksa dana dan 10% sisanya ke obligasi.

Jadi, tentukan berapa nominal dana investasi yang siap Anda alokasikan sesuai dengan tingkat risiko masing-masing instrumen investasi yang Anda pilih.

Diversifikasikan Portofolio Investasi

Gunakan prinsip pembagian alokasi dana investasi pada poin sebelumnya untuk mulai mendiversifikasikan portofolio investasi Anda.

Diversifikasi investasi selalu menjadi salah satu hal yang paling direkomendasikan saat berinvestasi.

Manfaatkan Efek Compounding

Jangan terburu-buru untuk menarik seluruh pengembalian yang telah Anda dapatkan dari investasi Anda.

Sebaliknya, investasikan lagi pengembalian yang didapat agar bunga yang ada di dalamnya kembali menghasilkan bunga keuntungan, begitu seterusnya sehingga bunganya terus bergulung.

Efek compounding akan sangat berpengaruh pada keuntungan investasi Anda apalagi bila investasi dilakukan sedini mungkin dan rutin.

Apabila rutin berinvestasi dari sekarang dan menginvestasikan kembali keuntungan yang telah didapat, bunga yang sebelumnya didapat akan terus menghasilkan bunga sehingga tentu saja keuntungan investasi Anda berlipat.

Seimbangkan Portofolio Investasi

Sekarang saatnya meninjau portofolio investasi Anda secara reguler dan jangan biarkan pengalokasiannya tidak seimbang. Dengan begitu, Anda pun bisa menciptakan portofolio investasi yang low risk – high return.

Setelah memahami kenapa Anda perlu berinvestasi dengan tujuan yang sudah ditentukan, sekarang saatnya Anda mengembangkan strategi investasi Anda sendiri.

Dan jangan lupa, rutinlah berinvestasi untuk ‘mengamankan’ kondisi finansial Anda di masa mendatang. Selamat berinvestasi!

Sumber: Koinworks

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d