google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ada Kabar Gudang Garam diakuisisi Japan Tobacco Langsung ke konten utama

Ada Kabar Gudang Garam diakuisisi Japan Tobacco


Harga saham emiten produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), pada perdagangan di awal pekan ini terkoreksi cukup dalam di tengah rumor akuisisi perusahaan oleh Japan Tobacco (JT).

Sampai sesi kedua perdagangan berakhir, Senin ini (5/7), data BEI mencatat harga saham GGRM anjlok 6,98% ke level Rp 43.950 per saham atau menyentuh batas auto reject bawah (ARB), setelah ditransaksikan sebanyak 6.376 kali dengan volume 2,06 juta saham senilai Rp 138,11 miliar.

Sejak awal tahun, harga saham perseroan menguat sebesar 7,20% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 84,56 triliun.

Saham GGRM sepekan terakhir akumulatif naik 7,85%, sebulan terakhir perdagangan cuan 31,29%, dan 3 bulan terakhir juga naik 22%.

Isu mengenai GGRM yang menjadi target akuisisi perusahaan Jepang memang berhasil mengerek saham emiten rokok ini dalam beberapa waktu belakangan.

Berdasarkan riset terbaru yang dipublikasikan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, pelaku pasar memang tengah ramai membicarakan potensi GGRM menjadi subjek merger dan akuisisi (M&A) oleh perusahaan asing.

"Kami mengeksplorasi alasan dari perspektif pembeli potensial serta apa yang mungkin mendorong keluarga [pendiri Gudang Garam] untuk menjual. Kami pikir Japan Tobacco (JT) adalah yang paling mungkin untuk membeli GGRM dari perspektif strategis serta mengenal baik keluarga pengendali GGRM," tulis riset CGS-CIMB Sekuritas Indonesia yang disampaikan di sejumlah forum analis, dikutip Senin (5/7).

Sekuritas ini pun menilai, JT punya kemampuan untuk membeli GGRM. Serangkaian aksi sejak 2009 menunjukkan GGRM telah 'diremajakan' secara operasional dan kini memiliki struktur keuangan yang lebih agresif.

"Mengakuisisi GGRM dapat menelan biaya sebanyak US$ 10-15 miliar [Rp 215 triliun, kurs Rp 14.300/US$] atau Rp 80.000-113.000 per saham," tulis sekuritas tersebut.

JT dinilai menjadi yang paling agresif, hal itu lantaran perusahaan tersebut sudah mengakuisisi delapan perusahaan dalam 8 tahun terakhir.

Akuisisi JT termasuk Mighty Corporation (pemain rokok nomor 2 di Filipina), Donskoy Tabak (pemain rokok terbesar di Rusia), dan Akij Group (pemain rokok terbesar kedua di Bangladesh).

"JT mendominasi pasar rokok Jepang dengan pangsa pasar 61,5% pada tahun 2016. Indonesia sebagai target layak berikutnya - siapa yang bersedia menjadi penjual sekarang?"

CNBC Indonesia sudah mengkonfirmasi mengenai rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar tersebut kepada Direktur GGRM, Istata Taswin Siddartha. Namun, sampai berita ini ditayangkan, Istata belum menjawab perihal akuisisi perusahaan oleh JT.

Perlu diingat GGRM dan Japan Tobacco punya hubungan harmonis. Pada 4 Agustus 2017, Japan Tobacco membeli perusahaan Gudang Garam.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Jepang, JT mengumumkan mengakuisisi 100% saham perusahaan rokok Indonesia yang merupakan anak usaha GGRM yaitu PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan distributornya PT Surya Mustika Nusantara (SMN) senilai US$ 677 juta atau saat itu setara Rp 9,02 triliun.

Sumber: CNBCINDONESIA

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d