google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham TLKM, UNTR, BTPS dan JPFA oleh MNC Sekuritas | 21 Juni 2021 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham TLKM, UNTR, BTPS dan JPFA oleh MNC Sekuritas | 21 Juni 2021


MNC Daily Scope Wave

21 Juni 2021

Menutup pekan kemarin (18/6), IHSG ditutup terkoreksi cukup agresif sebesar 1% ke level 6,007, pergerakan IHSG kemarin sudah menembus MA20 dan MA60-nya. Kami perkirakan, pergerakan IHSG saat ini akan membentuk wave (E) ke rentang area 5,820-5,900 sekaligus menguji MA200. Selama IHSG masih bergerak di atas support 5,742 maka kami perkirakan IHSG berpeluang menguat menguji resistance 6,134 dan 6,200.

Support: 5,840, 5,742

Resistance: 6,134, 6,230

TLKM - Buy on Weakness (3,350)

Pada perdagangan pekan kemarin (18/6), TLKM ditutup cenderung flat di level 3,350 dan tertahan oleh MA20-nya. Kami memperkirakan, saat ini pergerakan TLKM sedang membentuk wave (E) dari wave [X]. Hal ini berarti, TLKM masih berpeluang terkoreksi dan dapat dimanfaatkan sebagai BoW. Selama tidak terkoreksi ke bawah 3,130, maka TLKM berpeluang untuk menguat kembali.

Buy on Weakness: 3,220-3,310

Target Price: 3,480, 3,570

Stoploss: below 3,130

UNTR - Buy on Weakness (22,775)

UNTR ditutup menguat cukup signifikan sebesar 3,5% ke level 22,775 pada perdagangan akhir pekan kemarin (18/6) dan diiringi dengan tekanan beli yang cukup besar. Kami perkirakan, pergerakan UNTR saat ini sedang berada di awal wave [c] dari wave B, sehingga UNTR berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area resistancenya terlebih dahulu.

Buy on Weakness: 21,900-22,675

Target Price: 23,850, 25,500

Stoploss: below 21,475

BTPS - Buy on Weakness (2,830)

Pekan kemarin (18/6), BTPS ditutup terkoreksi cukup signifikan sebesar 3,4% ke level 2,830 dengan munculnya tekanan jual. Kami memperkirakan, posisi BTPS saat ini sedang berada di akhir wave 2 dari wave (C). Hal ini berarti, koreksi BTPS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali selama BTPS tidak terkoreksi ke bawah 2,600.

Buy on Weakness: 2,700-2,800

Target Price: 3,090, 3,320

Stoploss: below 2,600

JPFA - Sell on Strength (1,915)

JPFA ditutup terkoreksi sebesar 2% ke level 1,915 dan diiringi oleh tekanan jual yang cukup besar. Saat ini, posisi JPFA kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave Y dari wave (A), dimana hal ini berarti JPFA masih rawan untuk terkoreksi kembali. Adapun level koreksi JPFA berada pada level 1,700-1,840, wave Y sendiri terkonfirmasi bila JPFA tidak mampu bergerak ke atas level resistance 2,220 dan terkoreksi ke bawah 1,860.

Sell on Strength: 1,945-2,020

Disclaimer On

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d