google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Metrodata Electronics (MTDL) targetkan pendapatan tumbuh 8% tahun ini Langsung ke konten utama

Metrodata Electronics (MTDL) targetkan pendapatan tumbuh 8% tahun ini


PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) yakin mampu memenuhi target kinerja di tahun ini seiring adanya peningkatan kebutuhan digitalisasi di tengah periode pemulihan ekonomi nasional saat masa pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, pendapatan MTDL melesat 13,9% (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun pada kuartal I-2021. Di saat yang sama, laba bersih MTDL juga naik 29% (yoy) menjadi Rp 121,6 miliar.

Direktur Metrodata Electronics Randy Kartadinata mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai target pertumbuhan pendapatan lebih dari 8% dan laba bersih lebih dari 10% hingga akhir tahun nanti.

Untuk itu, MTDL berupaya memanfaatkan momentum pengembangan digitalisasi di Indonesia yang semakin cepat. Mulai dari adanya kegiatan work from home, school from home, dan transformasi digital di berbagai perusahaan.

Dari situ, MTDL terus menambah layanan dan produk dengan terus menambah mitra strategis yang jumlahnya sudah mencapai 5.200 channel parner sekaligus memiliki lebih dari 100 merek produk dan jasa teknologi informasi kelas dunia.

“MTDL telah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk layanan cloud, artificial intelligence, IoT, data analytics, business applications, dan sebagainya,” tutur dia, Kamis (10/5).

Saat ini, MTDL juga telah membantu banyak bank di Indonesia dalam bertransformasi menuju digital banking. MTDL melalui anak usahanya, PT Mitra Integrasi Informatika (MII) turut mendukung program yang diinisiasi oleh Bank Indonesia, yaitu BI FAST yang merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel.

Di sini, MTDL menyediakan hardware, software, security, layanan implementasi, integrasi dengan aplikasi Bank Indonesia, serta dukungan pasca implementasi dan pelatihan untuk keperluan implementasi BI FAST sehingga diharapkan nasabah dapat melakukan transfer online atau antarbank secara real time dan dikenakan biaya yang lebih muarh dari yang tersedia saat ini.

Selain itu, baru-baru ini MTDL meluncurkan platform virtual 360° yang disebut Nexworld° melalui anak usahanya, PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI). Nexworld° akan menjadi pusat tempat berkumpulnya global ICT principal, channel partner (dealer), end-user dan business partner, dan karyawan secara virtual yang dibuka nonstop selama 365 hari. “Alhasil, semua kegiatan ada dalam genggaman sarana digital tanpa dibatasi ruang dan waktu,” imbuh Randy.

MTDL pun memperkuat bisnis distribusi hardware seperti notebook, PC, dan smartphone. Potensi segmen bisnis ini untuk menjadi pendorong pertumbuhan kinerja MTDL sangat besar berhubung di masa pandemi Covid-19 banyak masyarakat yang menjalani work from home dan school from home sehingga kebutuhan hardware tadi cukup besar.

Terbukti, manajemen MTDL menyebut, penjualan di unit bisnis distribusi smartphone meningkat hingga 93% pada kuartal I-2021 bila dibandingkan kuartal I-2020.

“Meski masih ada hambatan dari sisi suplai karena kelangkaan chip sebagai bahan baku produk TIK secara global, namun tahun ini kondisinya sudah lebih baik daripada tahun sebelumnya,” kata Randy.

Tak hanya itu, MTDL dengan 8 pilar solusi Metrodata juga mendukung kebutuhan seperti layanan solusi Cloud Service, Big Data & Analytics, Security, Hybrid IT Infrastructure, Business Application, Digital Business Platform, Consulting & Advisory Services, dan Managed Services.

Lebih lanjut, Randy bilang, di tahun ini belanja modal atau capital expenditure (capex) MTDL disiapkan sekitar Rp 40 miliar. Rencananya, dana tersebut digunakan untuk rencana investasi gudang di daerah luar Jabodetabek dan upgrade perlengkapan TIK. Ia juga memastikan, berdasarkan penyesuaian PSAK sejak 2020, maka dana peralatan TIK yang dibeli untuk disewakan kembali tidak termasuk dalam capex.

“Namun, di luar itu kami tetap mengalokasikan dana sekitar Rp 200 miliar untuk IT Equipment leased,” imbuh dia.

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d