google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Sritex minta penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman Langsung ke konten utama

Sritex minta penundaan pembayaran bunga dan pokok pinjaman


 Proses restrukturisasi pinjaman sindikasi PT Sri Rejeki Isman Tbk / Sritex (SRIL) senilai US$ 350 juta terus berlanjut. Baru-baru ini, Sritex mengajukan permohonan penundaan sementara pembayaran bunga dan pokok pinjaman sampai dengan proposal restrukturisasi diajukan, yakni paling lambat pada pekan kedua Agustus 2021.

Permohonan ini disampaikan Sritex dan Helios Capital selaku advisor proses restrukturisasi dalam pertemuan dengan kreditur pinjaman sindikasi dan pinjaman bilateral yang berlangsung Senin, 12 April 2021.

"Alasan utama permintaan penundaan sementara pembayaran bunga dan pokok adalah karena kami membutuhkan waktu untuk menganalisis kondisi keuangan serta memprioritaskan operasional perusahaan guna memastikan kelangsungan usahanya," kata sumber dari Helios Capital saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (19/4).

Menurut sumber ini, berdasarkan keterangan manajemen Sritex, beberapa kreditur sudah meminta penurunan kredit modal kerja pada awal tahun 2021.

Alhasil, Sritex harus mengandalkan jumlah kas yang tersedia. Oleh karena itu, arus kas Sritex menjadi salah satu hal yang tengah dianalisis dan dicermati oleh Helios Capital.

Lebih lanjut, sumber yang tidak mau disebutkan namanya ini menuturkan, ada sejumlah kondisi yang menyebabkan para pemberi pinjaman menurunkan kredit modal kerja untuk Sritex.

Pada awalnya, kekhawatiran para kreditur bermula pada saat Sritex mengajukan perpanjangan tenor pinjaman sindikasi selama dua tahun, dari Januari 2022 menjadi Januari 2024 pada awal November 2020.

Kemudian, produsen garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) gagal melunasi utang sindikasi dengan limit US$ 138,5 juta yang jatuh tempo pada 12 Februari 2021 sehingga kini meminta perpanjangan tenor selama dua tahun.

"Sebelumnya, ada juga kasus gagal bayar Duniatex. Jadi, ada kekhawatiran dari pemberi pinjaman, terutama lender internasional atas industri tekstil di Indonesia," ungkap sumber dari Helios Capital.

Di sisi lain, berdasarkan pemberitaan Debtwire (13/4), para kreditur Sritex justru akan menahan permintaan Sritex untuk menunda sementara pembayaran bunga dan pokok pinjaman.

Para pemberi pinjaman mencurigai permintaan Sritex tersebut setelah Sritex menyatakan bahwa kas perusahaan telah merosot dari US$ 187,6 juta pada akhir Desember 2020 menjadi di bawah US$ 100 juta per akhir Maret 2021.

"SriTex tidak dapat menjelaskan secara memuaskan penurunan tajam jumlah kas dalam pertemuan tersebut," kata sumber yang dikutip dari Debtwire.

TerlebiH lagi, menurut dua kreditur, Sritex memiliki perusahaan afiliasi, yakni PT Rayon Utuma Makmur (RUM) yang sangat tertekan secara finansial dan sangat bergantung pada pembiayaan bank lokal.

Sumber: KONTAn

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d