google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PERTAHANKAN FUNDAMENTAL DI TENGAH PANDEMI, BANK BTPN TIDAK BAGIKAN DIVIDEN Langsung ke konten utama

PERTAHANKAN FUNDAMENTAL DI TENGAH PANDEMI, BANK BTPN TIDAK BAGIKAN DIVIDEN


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank BTPN Tbk (BTPN) memberikan persetujuan atas Laporan Keuangan tahun buku 2020. Di tengah tantangan pandemi yang menciptakan tekanan luar biasa pada perekonomian global termasuk sektor perbankan nasional, per 31 Desember 2020 Bank BTPN mencatatkan kenaikan total aset dari Rp181,6 triliun menjadi Rp183,2 triliun atau naik 1% (year-onyear/yoy). Rasio-rasio Bank berada di tingkat yang sehat, dimana rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga pada 25,55%, rasio likuiditas (loan-to-funding ratio/LFR) sebesar 93,60%, liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 281,70%, sedangkan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 115,34%.

Meskipun Bank BTPN mencatatkan penurunan penyaluran kredit sebesar 4% (yoy) menjadi Rp136,2 triliun, namun segmen korporasi masih mencatat pertumbuhan sebesar 4% menjadi Rp78,6 triliun (yoy). Di sisi lain, Bank BTPN masih dapat menjaga penyaluran kredit tetap sehat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 1,21% pada akhir Desember 2020.

Untuk pemenuhan kebutuhan pembiayaan kredit, perseroan menghimpun pendanaan sejumlah Rp 145,5 triliun sampai dengan akhir Desember 2020. Total dana pihak ketiga meningkat sebesar 16% menjadi Rp 100,8 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp1,75 triliun, turun 32% secara tahunan. Sejumlah indikator keuangan ini menunjukkan diperlukan langkah-langkah strategis untuk menjaga kondisi fundamental Perseroan.

"Keputusan RUPS Tahunan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham di tengah situasi saat ini yang masih sangat menantang bagi kami mencerminkan komitmen kuat dari pemegang saham terhadap penguatan fundamental Bank BTPN serta dukungan nyata atas rencana-rencana pertumbuhan Perseroan secara berkelanjutan," ungkap Direktur Utama Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana.

RUPST juga menyetujui pengunduran diri Yasuhiro Daikoku sebagai Direktur, yang telah ia jabat sejak 1 Februari 2019. Sebagai pengganti, pemegang saham telah menyetujui pengangkatan Kan Funakoshi. "Mewakili manajemen, kami menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dedikasi Daikoku-san dalam memajukan Perseroan, terutama dalam memandu bisnis korporasi di tengah pandemi," kata Ongki.

Kan Funakoshi adalah alumnus Waseda University, Tokyo, dan pernah ditugaskan di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Jakarta, pada Desember 2001 hingga Juli 2009. Setelah itu, beliau melanjutkan penugasannya di Tokyo, Moskow, dan Seoul, sebelum kembali dipercaya untuk menangani bisnis korporasi di Indonesia. Funakoshi telah lulus fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan dan akan efektif menjabat setelah izin terkait ketenagakerjaan asing diperoleh secara lengkap.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d