google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo DI TRIWULAN I 2021, KINERJA ADARO ENERGY TURUN DITENGAN TANTANGAN CUACA Langsung ke konten utama

DI TRIWULAN I 2021, KINERJA ADARO ENERGY TURUN DITENGAN TANTANGAN CUACA


PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (AE) hari ini mengumumkan kinerja keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2021, bersama kinerja operasionalnya.

Perusahaan mencatat EBITDA operasional sebesar AS$244 juta, atau turun 8% y-o-y dan mempertahankan marjin EBITDA operasional yang solid sebesar 35%. Produksi batu bara pada 1Q21 tercatat turun 11% y-o-y menjadi 12,87 juta ton, sedangkan penjualan batu bara turun 13% y-o-y menjadi 12,59 juta ton. Cuaca yang dipengaruhi La Nina pada 1Q21 menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, sehingga mempengaruhi kegiatan logistik di kuartal ini.

Di tengah kondisi industri yang masih sulit, perusahaan dapat melakukan pembiayaan kembali terhadap pinjaman dan memperkuat posisi keuangan. Adaro Energy tetap berfokus pada efisiensi dan keunggulan operasional agar tetap menjadi mitra yang andal bagi para pelanggan maupun pemangku kepentingan.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir, mengatakan, "Model bisnis kami yang terintegrasi dan kuat terus memberikan hasil yang diinginkan. Kami mencatat EBITDA operasional sebesar AS$244 juta dan laba inti sebesar AS$110 juta, yang menunjukkan kualitas laba dan mencerminkan kekuatan operasi. Walaupun ada optimisme dari perkembangan positif harga batu bara akhir-akhir ini, kami tetap berhatihati dan akan terus berfokus pada keunggulan operasional serta berdisiplin pada biaya dan pengeluaran,"katanya.

"Kami memilih pendekatan konservatif dan mempertahankan panduan operasional dan keuangan untuk tahun 2021. Kami terus memperkuat posisi keuangan dan baru saja menandatangani perjanjian fasilitas sebesar AS$400 juta untuk pelunasan dini atas salah satu pinjaman. Kami mengucapkan terima kasih kepada para bank relationship atas dukungan yang selalu mereka berikan kepada Grup Adaro."imbuhnya.

Sebagai informasi, laba inti untuk periode ini tercatat AS$110 juta, atau turun 19% y-o-y. Laba inti tidak meliputi komponen non-operasional setelah pajak sehingga mencerminkan kinerja tanpa pengaruh akuntansi. Adaro menghasilkan arus kas bebas AS$104 juta pada 1Q21, atau naik 8% y-o-y. Posisi keuangan tetap sehat dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir sebesar 0,14x dan rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,03x.

Selain itu, Adaro membukukan pendapatan usaha sebesar AS$692 juta pada 1Q21, atau turun 8% dari 1Q20, terutama karena penurunan sebesar 13% y-o-y pada volume penjualan yang tercatat mencapai 12,59 juta ton. Produksi batu bara pada 1Q21 mencapai 12,87 juta ton, atau turun 11% y-o-y. Musim hujan pada 1Q21 berpengaruh terhadap operasi batu bara. Harga jual rata-rata (ASP) pada 1Q21 naik 9% y-o-y, yang mencerminkan peningkatan harga batu bara di musim dingin dari akhir 2020 sampai awal 2021. (end)

Sumber: IQPlus, (30/4)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...