google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [CINT] Ini strategi Chitose bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19 Langsung ke konten utama

[CINT] Ini strategi Chitose bertahan di tengah tekanan pandemi Covid-19


PT Chitose International Tbk (CINT) menghadapi tantangan berat di tahun lalu karena adanya pandemi Covid-19. Namun, hal ini tidak membuat emiten furnitur ini patah arang, justru CINT melakukan inovasi untuk tetap bertahan.

Direktur CINT Fadjar Swatyas mengatakan, pada akhir tahun 2019, CINT optimistis melihat prospek bisnis di 2020. Namun, pada kuartal II 2020 Indonesia harus menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang berdampak cukup signifikan ke perusahaan. Kala itu, penjualan CINT ke ritel turun karena ada pembatasan mobilitas yang ketat. Padahal, kekuatan penjualan Chitose adalah dari toko-toko dan agen di lapangan.

"Oleh karena itu pada kuartal II 2020 kami melakukan efisiensi ke semua bidang, saat itu rata-rata utilisasi hanya 30% dari kapasitas yang ada. Maka dari itu kuartal II 2020 kami melakukan perubahan strategi untuk bisa bertahan dan tumbuh di semester ke depannya," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (14/4).

Kendati ritel mencatatkan penurunan, Fadjar bilang, di segmen non-reguler yakni ekspor bisa tetap tumbuh stabil. CINT juga membidik ke proyek-proyek lewat kerja sama. Semisal Chitose berkolaborasi dengan Roland untuk mengeskpor kursi piano sebanyak ribuan unit ke Jepang.

Lantas untuk bisa terus bertahan, selain efisiensi CINT juga  gesit berinovasi dengan meluncurkan produk-produk yang berhubungan dengan pandemi.  Mereka menyebutnya sebagai produk new normal.

Menurut Fadjar, di masa pandemi, konsumen CINT tidak mau menggunakan produk reguler, mereka lebih senang dengan produk yang telah disesuaikan dengan kondisi. "Kami punya R&D yang bisa memenuhi kebutuhan ada needs di sana dan kami adalah solusinya," ujarnya.

Fadjar menyebutkan, Chitose memproduksi sejumlah produk, di antaranya divider atau pembatas, handsanitizer stand, ranjang perawatan dari kardus bernama origami bed. Produk origami bed ini cukup diminati pasar karena merupakan produk terbaru dengan teknologi dari Jepang.

"Origami bed merupakan satu-satunya produk yang ada di Chitose dan produk yang cocok untuk di masa pandemi Covid-19," kata Fadjar.

Di sepanjang tahun lalu, produk-produk new normal keluaran Chitose mampu memberikan kontribusi hingga 20% ke pendapatan. Manajemen CINT berharap tahun ini, juga bisa memberikan kontribusi yang positif.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d